%0 Thesis
%9 Masters
%A Niki , Agus Santoso
%B FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
%D 2024
%F eprints:83249
%I UNIVERSITAS LAMPUNG
%T STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BIDANG KULINER  DI KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI PENDEKATAN PENTA HELIX    DENGAN MENGGUNAKAN MIXED METHODS
%U http://digilib.unila.ac.id/83249/
%X Penta Helix merupakan model kolaborasi yang melibatkan lima aktor utama:  pemerintah, akademisi, pelaku industri, komunitas, dan media. Dalam rangka  pengembangan industri kreatif kuliner di Kota Bandar Lampung, Penta Helix  berperan penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan  pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana sinergi  antar pelaku Penta Helix dapat memfasilitasi perkembangan industri kuliner di kota  ini. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, wawancara dengan pemangku  kepentingan, dan analisis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  keterlibatan aktif setiap pelaku Penta Helix dapat mempercepat perkembangan  industri kuliner melalui beberapa mekanisme: dukungan kebijakan oleh  pemerintah, penelitian dan edukasi dari akademisi, inovasi produk dan pemasaran  oleh pelaku industri, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kuliner. , serta  promosi dan pemberitaan oleh media. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan  bahwa untuk mengoptimalkan potensi industri kreatif kuliner di Bandar Lampung  diperlukan koordinasi yang baik antar pelaku Penta Helix, pengembangan program  yang melibatkan semua pihak, serta peningkatan kesadaran dan partisipasi  masyarakat. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan,  pengusaha dan akademisi dalam merancang strategi pembangunan yang lebih  efektif dan terintegrasi.  Kata kunci: penta helix, kolaborasi, industri kuliner      Penta Helix is a collaboration model involving five main actors:  government, academics, industri players, community and media. In the context of  developing the creative culinary industri in Bandar Lampung City, Penta Helix  plays an important role in creating an ecosystem that supports innovation and  growth. This research aims to explore how synergy between Penta Helix actors can  facilitate the development of the culinary industri in this city.The methods used  include literature studies, interviews with stakeholders, and secondary data  analysis. The research results show that the active involvement of each Penta Helix  actor can accelerate the development of the culinary industri through several  mechanisms: policy support by the government, research and education from  academics, product and marketing innovation by industri players, community  involvement in culinary activities, as well as promotion and reporting by the media.  The implications of this research show that to optimize the potential of the culinary  creative industri in Bandar Lampung, good coordination between Penta Helix  actors is needed, development of programs that involve all parties, and increased  awareness and community participation. This research provides insight for policy  makers, entrepreneurs and academics in designing more effective and integrated  development strategies.  Keywords: penta helix, collaboration, culinary industry