@misc{eprints83308,
           month = {Juli},
           title = {ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN
PIDANA TERHADAP ANAK PELAKU PENCABULAN SECARA

BERLANJUT

(Studi Putusan Nomor:1/Pid.sus-Anak/2023/PN.Bbu)},
          author = {Suri Nadia Evika},
         address = {UNIVERSITAS LAMPUNG},
       publisher = {FAKULTAS HUKUM},
            year = {2024},
             url = {http://digilib.unila.ac.id/83308/},
        abstract = {Tindak pidana pencabulan terhadap anak yang dilakukan secara berlanjut
merupakan permasalahan serius dalam hukum pidana anak. Putusan Nomor
1/Pid.sus-Anak/2023/PN.Bbu menjadi bahan kajian untuk memahami
pertimbangan hakim dalam menentukan pidana terhadap pelaku tindak pidana ini.
Penelitian ini didorong oleh adanya kebutuhan untuk memahami bagaimana
hakim mengaplikasikan prinsip-prinsip hukum, terutama dalam konteks anak
sebagai pelaku tindak pidana serius seperti pencabulan. Analisis mendalam
terhadap putusan ini akan membahas faktor-faktor apa yang menjadi
pertimbangan hakim dalam menentukan hukuman yang sesuai dengan anak
pelaku, mengingat karakteristik dan keadaan psikologis yang unik pada usia
mereka. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah Pertimbangan
Hakim dalam menjatuhkan pidana anak pelaku tindak pidana pencabulan terhadap

anak yang dilakukan secara berlanjut dalam perkara Nomor 1/Pid.sus-
anak/2023/PN.Bbu?

Metode Penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis

normatif dengan pendekatan studi kasus terhadap Putusan Nomor 1/Pid.sus-
Anak/2023/PN.Bbu. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi

pertimbangan hakim dalam memutuskan pidana terhadap pelaku tindak pidana
pencabulan anak yang dilakukan secara berlanjut.
Hasil Penelitian dan Pembahasan menunjukkan bahwa diversi menjadi prioritas
dalam menyelesaikan perkaranya bagi anak yang melakukan tindak pidana, sesuai
dengan Pasal 7 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak. Namun, pada kasus pencabulan berlanjut, anak tidak dapat diverisikan
karena ancaman pidananya melebihi 7 tahun penjara.

iii

Nadia Evika Suri
Putusan Pengadilan Negeri sesuai dengan Pasal 82 Ayat (1) UU Nomor 17 Tahun
2016 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 64 Ayat (1) KUHP. Meskipun
tuntutan Penuntut Umum lebih tinggi, hakim menjatuhkan pidana lebih ringan
berdasarkan pertimbangan yuridis dan non-yuridis, serta batasan hukuman
maksimal bagi anak. Dengan demikian, sanksi yang diberikan telah sesuai dengan
aturan yang berlaku. Hakim mempertimbangkan aspek-aspek ini secara holistik
untuk menetapkan pidana yang sesuai dengan kepentingan anak pelaku dan
keadilan bagi korban.
Saran dalam penelitian seharusnya putusan hakim perlu mempertimbangkan
kerugian korban agar hukuman terhadap pelaku efektif dalam mencegah tindakan
merugikan. Penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum harus
memberikan efek jera tanpa melanggar hak-hak anak, khususnya terkait
penerapan sanksi materil. Keseimbangan antara efektivitas hukuman dan
perlindungan hak anak menjadi kunci dalam proses penuntutan dan penjatuhan
sanksi.
Kata Kunci: Pidana Penjara, Anak, Pencabulan.

Criminal acts of molestation of children that are committed continuously are a
serious problem in child criminal law. Decision Number 1/Pid.sus-Anak/2023/PN.
Bbu is a study material to understand the judge's considerations in determining
the criminal offense against the perpetrators of this crime. This research is driven
by the need to understand how judges apply legal principles, especially in the

context of children as perpetrators of serious crimes such as molestation. An in-
depth analysis of this verdict will discuss what factors the judge considers in

determining the appropriate punishment for the perpetrator's child, given the
unique characteristics and psychological state of their age. The formulation of the
problem in this study is how the Judge's consideration in sentencing the child of
the perpetrator of the crime of child molestation committed continuously in case
Number 1/Pid.sus-anak/2023/PN. Bbu?
Research Methods In this study, we use a normative juridical research method
with a case study approach to Decision Number 1/Pid.sus-Anak/2023/PN. Bbu.
The data was analyzed descriptively to identify the judge's considerations in
deciding the crime against the perpetrator of the crime of child molestation that
was committed continuously.
The results of the research and discussion show that diversion is a priority in
resolving cases for children who commit criminal acts, in accordance with Article
7 Paragraph (2) of Law No. 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice
System. However, in cases of continued molestation, the child cannot be
prosecuted because the criminal threat exceeds 7 years in prison.

v

Nadia Evika Suri
The District Court's decision is in accordance with Article 82 Paragraph (1) of
Law Number 17 of 2016 concerning Child Protection and Article 64 Paragraph
(1) of the Criminal Code. Although the Public Prosecutor's demands are higher,
the judge imposes a lighter sentence based on juridical and non-juridical
considerations, as well as the maximum punishment limit for children. Thus, the
sanctions given are in accordance with the applicable rules. The judge considers
these aspects holistically to determine the crime in accordance with the interests
of the perpetrator's child and justice for the victim.
The suggestion in the study should be that the judge's decision needs to consider
the victim's losses so that the punishment against the perpetrator is effective in
preventing adverse actions. The settlement of child cases that conflict with the law
must provide a deterrent effect without violating children's rights, especially
related to the application of material sanctions. The balance between the
effectiveness of punishment and the protection of children's rights is key in the
prosecution and sanctions process.
Keywords: Prison Crime, Children, Obscenity.}
}