@misc{eprints83495, month = {Juni}, title = {ANALISIS TINGKAT KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA FAMILY BUSINESS DI INDONESIA}, author = {TRI LESTARI BUNGA }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS}, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/83495/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsep fraud hexagon mampu mendeteksi kecurangan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang tergolong sebagai family business dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang tergolong sebagai family business dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan kriteria penelitian diperoleh sebanyak sampel sebanyak 11 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji koefisien determinasi, uji F dan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa target keuangan dan rangkap jabatan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Di sisi lain, pergantian direksi, transaksi pihak berelasi, ketidakefektifan pengawasan, dan pergantian audit tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Koefisien determinasi sebesar 0.552 menunjukkan bahwa kemampuan variabel pada penelitian ini dapat menjelaskan 55,2\% variasi manajemen laba (disscretionary accruals). sedangkan 44,8\% nya dijelaskan oleh faktor lain. Kata kunci : Fraud Hexagon, Kecurangan Laporan Keuangan, Family Business. This study aims to determine whether the fraud hexagon concept can detect fraudulent financial statement in manufacturing companies in the consumer goods and industry sectors classified as family businesses and listed on the Indonesia Stock Exchange. The method used in this research is quantitative. The population consists of manufacturing companies in the consumer goods and industry sectors classified as family businesses and listed on the Indonesia Stock Exchange. Based on the research criteria, a sample of 11 companies was obtained. The data analysis technique used includes descriptive statistical analysis, classical assumption tests, multiple linear regression analysis, coefficient of determination tests, F-tests, and T-tests. The results of this study indicate that financial targets and CEO Dualism influence fraudulent financial statement. On the other hand, change in directors, related party transactions, ineffective monitoring, and change in auditor do not affect fraudulent financial statement. The coefficient of determination of 0.552 indicates that the variables in this study explain 55.2\% of the variation in discretionary accruals, while 44.8\% is explained by other factors. Key words: Fraud Hexagon, Fraudulent Financial Statement, Family Business.} }