TY  - GEN
CY  - UNIVERSITAS LAMPUNG
ID  - eprints83535
UR  - http://digilib.unila.ac.id/83535/
A1  - Miftahul , Mukhoironi
Y1  - 2024/08/19/
N2  - Salah satu masalah pada budidaya tanaman pisang adalah penyediaan bibit
berkualitas dalam skala besar. Perbanyakan konvensional dengan anakan atau
bonggol tidak mampu memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah banyak. Teknik
kultur jaringan merupakan salah satu alternatif pemenuhan bibit skala besar dan
seragam dalam waktu relatif singkat. Benziladenin (BA) dan thidiazuron (TDZ)
adalah zat pengatur tumbuh yang efektif untuk meningkatkan multiplikasi tunas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BA dan kombinasinya
denganTDZ terhadap multiplikasi tunas pisang Mas Kirana. Eksplan berasal dari
bonggol anakan pedang yang ditanam pada media prakondisi dengan kandungan
garam-garam MS+2,5 mg/l BA selama 4 minggu. Setelah itu, eksplan dipindahkan
ke dalam media perlakuan yang mengandung garam-garam MS dan BA pada
konsentrasi 3, 6, 9 mg/l, dan masing-masing BA dikombinasikan dengan 0,5 mg/l
TDZ, selama 10 minggu. Penelitian ini dilakukan dalam rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 3 ulangan, setiap satuan percobaan terdiri dari 4 botol, 1 eksplan per
botol. Uji homogenitas data dilakukan uji Bartlet dan uji ragam, dilanjutkan dengan
uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1) aplikasi 3-9 mg/l BA dan kombinasinya dengan 0,5 mg/l TDZ pada kultur in
vitro pisang Mas Kirana menyebabkan peningkatan jumlah tunas, dengan jumlah
tunas terbanyak (6,39 tunas) diperoleh pada 3 mg/l BA+0,5 mg/l TDZ, (2)
kombinasi 0,5 mg/l TDZ dengan 3 mg/l BA menghasikan jumah tunas yang lebih
banyak dibandingkan pada perlakuan BA tunggal. Akan tetapi, kombinasi 0,5 mg/l
TDZ dengan 6-9 mg/l BA menghasikan jumah tunas yang lebih rendah atau tetap
dibandingkan pada BA tunggal.
Kata kunci: BA, in vitro, Mas Kirana, multiplikasi, TDZ, tunas

One of the problem in banana cultivation is to produce high quality seeds in a large
number. To conventionally propagate using suckers is not able to meet the need for
large numbers of seedlings. A tissue culture technique is an alternative to produce
a large number and uniform seedlings in a relatively short time. Benzyladenine
(BA) and thidiazuron (TDZ) are known to be effective to increase shoot
multiplication. This research aimed to determine the effect of BA and its
combination with TDZ on shoot multiplication of Mas Kirana bananas in vitro.
Explants derived from sucker sword were cultured on precondition media
containing MS salts + 2.5 mg/l BA for 4 weeks. The explants were then transferred
into treatment media containing MS and BA salts at concentrations of 3, 6, 9 mg/l,
and each of the BAs combined with 0.5 mg/l TDZ, for 10 weeks. This research was
carried out in a completely randomized design (CRD) with 3 replications, each
experimental unit consisting of 4 bottles, 1 explant per bottle. The data
homogeneity test was done by the Bartlet test and the variance test, followed by the
least significant difference test (LSD) at the 5% level. The results showed that (1)
application of 3-9 mg/l BA and its combination with 0.5 mg/l TDZ in in vitro culture
of Mas Kirana bananas caused shoot formation, with the highest number of shoots
(6.39 shoots) obtained at 3 mg /l BA+0.5 mg/l TDZ, (4) the combination of 0.5 mg/l
TDZ with 3 mg/l BA produces a greater number of shoots than in BA only.
However, the combination of 0.5 mg/l TDZ with 6-9 mg/l mg/l BA produced a
lower or same number of shoots compared to BA alone.
Keywords: BA, in vitro, Mas Kirana, multiplication, shoots, TDZ
PB  - FAKULTAS PERTANIAN
TI  - PENGARUH BENZIL ADENIN DAN THIDIAZURON TERHADAP
MULTIPLIKASI TUNAS PISANG MAS KIRANA (Musa acuminata L.) AA

GROUP SECARA IN VITRO
AV  - restricted
ER  -