%A AZZAHRO  SALSABIL HAZZA 
%T MODAL SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE CUKU NYI NYI, DESA
SIDODADI, KECAMATAN TELUK PANDAN, KABUPATEN
PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG
%X Ekosistem mangrove berpotensi untuk dikembangkan sebagai lokasi ekowisata
dengan dukungan sumber daya alam dan partisipasi aktif masyarakat lokal.
Pengelolaan yang melibatkan kerja sama erat antar individu dipengaruhi modal
sosial yang mencerminkan kesadaran akan manfaat ekologi dan ekonomi
mangrove. Dengan demikian diperlukan penelitian mengenai modal sosial
masyarakat untuk mengidentifikasi unsur modal sosial dan menganalisis tingkat
modal sosial dalam pengelolaan Ekowisata Mangrove Cuku Nyi Nyi, Desa
Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus tahun 2024. Metode penelitian yang
digunakan adalah wawancara terstruktur terhadap masyarakat Dusun 1, Desa
Sidodadi yang ditentukan secara simple random sampling dan wawancara
mendalam terhadap pengelola ekowisata yang terdiri dari anggota KTH Bina Jaya
Lestari dan Pokdarwis Sinar Lestari secara sensus. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui modal sosial masyarakat Dusun 1 masih lemah yang tercermin dari
rendahnya kepercayaan, terbatasnya hubungan sosial antar individu, serta
minimnya inisiatif dan keterlibatan terhadap pengelolaan ekowisata tanpa adanya
insentif ekonomi atau tidak secara sukarela.Dapat disimpulkan bahwa modal
sosial yang dimiliki masyarakat Desa Sidodadi pada pengelolaan dan keberadaan
Ekowisata Mangrove Cuku Nyi Nyi yang terdiri dari enam unsur, yaitu organisasi
dan jaringan, kepercayaan dan solidaritas, aksi kolektif dan kerja sama, informasi
dan komunikasi, kohesi sosial dan inklusi, serta pemberdayaan dan aksi politik
dinilai masih rendah. Tingkat modal sosial di Desa Sidodadi termasuk kategori
dasar ke substansial. Tingkat dasar berarti bahwa kerja sama dan komunikasi yang
terjalin hanya demi keuntungan pribadi, sedangkan tingkat substansial berarti
kerja sama dan komunikasi yang terjalin lebih terorganisir untuk tujuan bersama.
Kata kunci : Aksi kolektif, Jaringan, Kepercayaan, Kohesi sosial, Pemberdayaan

Mangrove ecosystems have the potential to be developed as ecotourism sites with
the support of natural resources and the active participation of local communities.
Management involving close cooperation between individuals is influenced by
social capital that reflects awareness of mangroves' ecological and economic
benefits. Thus, research on community social capital is needed to identify social
capital elements and analyze the level of social capital in the management of Cuku
Nyi Nyi Mangrove Ecotourism, Sidodadi Village, Teluk Pandan District,
Pesawaran Regency, Lampung Province. The research was conducted in August
2024. The research method used was structured interviews with the community of
Hamlet 1, Sidodadi Village, which was determined by simple random sampling
and in-depth interviews with the ecotourism managers consisting of members of
KTH Bina Jaya Lestari and Pokdarwis Sinar Lestari by census. Based on the
study's results, it is known that the social capital of the Hamlet 1 community is
still weak, as reflected in the low trust, limited social relationships among
individuals, and the lack of initiativ and involvement in the management of
ecotourism with economic incentives or voluntary participation. It can be
concluded that the social capital owned by the people of Sidodadi Village in the
management and existence of Cuku Nyi Nyi Mangrove Ecotourism consists of six
elements, namely organizations and networks, trust and solidarity, collective
action and cooperation, information and communication, social cohesion and
inclusion, as well as empowerment and political action is still considered low. The
level of social capital in Sidodadi Village is in the basic to substantial category.
The basic level means that cooperation and communication are only for personal
gain, while the substantial level means that cooperation and communication are
more organized for a common goal.
Keywords: Cooperation, Interaction, Management, Participation, Welfare
%D 2025
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%R 2014151053
%I FAKULTAS PERTANIAN
%L eprints83573