@misc{eprints83681, month = {Agustus}, title = {SENTIMEN PADA KOLOM KOMENTAR MEDIA SOSIAL X PRESIDEN JOKO WIDODO (@jokowi) TERKAIT INFORMASI PEMINDAHAN IBU KOTA NUSANTARA}, author = {MALIK AL MAUDUDI ABDUL }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK}, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/83681/}, abstract = {Pemindahan Ibu Kota Nusantara merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendistribusikan pusat pertumbuhan dan mengatasi ketimpangan regional di luar Jawa. Kebijakan ini memicu perdebatan sengit di media sosial X , di mana akun resmi Presiden Joko Widodo (@jokowi) menjadi pusat dari percakapan ini. Fenomena flaming, atau komunikasi agresif, muncul sebagai respons terhadap kebijakan ini, sering kali menghambat dialog konstruktif dan memperburuk polarisasi politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pola-pola flaming dalam komentar-komentar pada akun @jokowi yang terkait dengan pemindahan Ibu Kota Nusantara, menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis sentimen. Dengan mengintegrasikan teori-teori anonimitas, komunikasi yang dimediasi komputer (CMC), dan Social Identity of Deindividuation Effects (SIDE), penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana kebijakan pemerintah mempengaruhi perilaku komunikasi di media sosial. Temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya variasi jenis flaming yang terjadi dan kecenderungan pada beberapa kategori, meliputi anonimitas, jenis kelamin, flaming, dan sasaran. Temuan ini diharapkan dapat berkontribusi pada penyusunan strategi untuk mempromosikan dialog yang lebih konstruktif di ruang digital. Kata Kunci: Ibu Kota Nusantara, flaming. The relocation of Ibu Kota Nusantara is a strategic move by the Indonesian government aimed at redistributing growth centers and addressing regional disparities outside Java. This policy has sparked intense discussions on social media X, where the official account of President Joko Widodo (@jokowi) serves as the focal point of these conversations. The phenomenon of flaming, or aggressive communication, has emerged in response to this policy, often hindering constructive dialogue and exacerbating political polarization. This study aims to explore the patterns of flaming in the comments on the @jokowi account related to the relocation of Ibu Kota Nusantara, using a quantitative approach and sentiment analysis. By integrating theories of anonymity, computer-mediated communication (CMC), and the Social Identity of Deindividuation Effects (SIDE), this research provides insights into how government policies influence communication behavior on social media. The findings of this study reveal variations in types of flaming and tendencies in several categories, including anonymity, gender, flaming, and targets. These findings are expected to contribute to the development of strategies to promote more constructive dialogue in digital spaces. Keywords: Ibu Kota Nusantara, flaming.} }