%0 Generic %A PUTRI , KAMILA WAHIDAH %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2025 %F eprints:83899 %I FAKULTAS KEDOKTERAN %T HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN FREKUENSI KONSUMSI IRITATIF TERHADAP SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2021-2023 %U http://digilib.unila.ac.id/83899/ %X Latar Belakang: Sindrom dispepsia adalah kumpulan gejala yang terdiri dari rasa tidak nyaman di epigastrium, rasa panas terbakar di epigastrium, mual, muntah, kembung, mudah kenyang, dan sendawa berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan frekuensi konsumsi iritatif dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa PSPD FK Unila. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan di FK Unila pada bulan November 2024. Populasi adalah mahasiswa PSPD FK Unila angkatan 2021-2023. Pengambilan data menggunakan teknik proportional random sampling sebanyak 274 orang. Kuesioner yang digunakan untuk sindrom dispepsia diambil dari Kriteria ROMA IV, tingkat stres menggunakan PSS-10 dan frekuensi konsumsi iritatif menggunakan FFQ. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat stres (p=0,026) dan frekuensi konsumsi makanan pedas (p=0,013) dengan sindrom dispepsia dan tidak terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan asam (p=0,665), kopi (p=0,931), dan minuman bersoda (0,354) dengan sindrom dispepsia. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat stres dan frekuensi konsumsi makanan pedas dengan sindrom dispepsia. Tidak terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan asam, kopi, dan minuman bersoda dengan sindrom dispepsia Kata kunci: Dispepsia, Konsumsi Iritatif, Stres