@misc{eprints83952,
           month = {Mei},
           title = {KOMITMEN TIONGKOK DALAM MENGURANGI EMISI KARBON
DIOKSIDA (CO2) PADA SEKTOR ENERGI BERDASARKAN
PERJANJIAN PARIS, 2016{--}2020},
          author = {- Sulistiyono	},
         address = {UNIVERSITAS LAMPUNG},
       publisher = {FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK},
            year = {2024},
             url = {http://digilib.unila.ac.id/83952/},
        abstract = {Tiongkok berkontribusi atas emisi gas rumah kaca global sebesar 27\% pada
tahun 2021. Secara spesifik, CO2 yang dihasilkan Tiongkok berperan 30\% atas
emisi global dan membuat Tiongkok menjadi negara penghasil CO2 terbesar di
dunia pada tahun 2021. Emisi CO2 yang dihasilkan pada sektor energi 2019 cukup
besar, yaitu sekitar 10.62 GtCO2. Dengan partisipasi Tiongkok pada Perjanjian
Paris, menjadi harapan bagi semua pemangku kepentingan dalam keberhasilan
mitigasi perubahan iklim dunia.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
pendekatan deskriptif untuk melakukan analisis serta mendeskripsikan komitmen
Tiongkok dalam mengurangi emisi CO2 pada sektor energi yang berdasarkan
Perjanjian Paris. Dalam melakukan penelitian tersebut, peneliti hanya berfokus
pada rentang waktu 2016{--}2020. Kemudian penelitian ini menggunakan teknik
studi literatur yang mana peneliti mengumpulkan dan menyaring berbagai sumber
data dengan metode kondensasi data yang selanjutnya dianalisis dengan teknik
reduksi dan triangulasi data. Setelah itu, ditarik kesimpulan analisis menggunakan
konsep rezim internasional dan teori kepatuhan.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa emisi CO2 Tingkok pada sektor
energi masih terus meningkat selama periode 2016{--}2020. Hal tersebut
dikarenakan pembangkit listrik tenaga batu bara di Tiongkok meningkat sebesar
1.7\% atau 77 terawatt-hours di tahun 2020. Selain itu, terdapat peningkatan thermal
power Tiongkok sebesar 18\% dari tahun 2016{--}2020. Namun, terdapat juga
keberhasilan Tiongkok dalam meningkatkan persentase kapasitas energi terbarukan
yang tadinya hanya sebesar 13\% di tahun 2016 menjadi 15.9\% di tahun 2020. Hal
tersebut melampui target 13th Five-Year Plan Tiongkok yang menargetkan
peningkatan sebesar 15\% di tahun 2020.
Kata kunci: Emisi karbon dioksida, Tiongkok, sektor energi, Perjanjian Paris

China contributed 27\% of global greenhouse gas emissions in 2021. Specifically,
the CO2 produced by China contributed 30\% to global emissions and made China
the largest CO2 emitting country in the world in 2021. CO2 emissions produced in
the energy sector 2019 quite large, namely around 10.62 GtCO2. With China's
participation in the Paris Agreement, there is hope for all stakeholders in the success
of mitigating world climate change. In this study, researchers used a qualitative
approach with a descriptive approach to analyze and describe China's commitment
to reducing CO2 emissions in the energy sector based on the Paris Agreement. In
conducting this research, researchers only focused on the 2016{--}2020 time period.
Then this research uses a literature study technique in which the researcher collects
and filters various data sources using the data condensation method which is then
analyzed using data reduction and triangulation techniques. After that, analytical
conclusions are drawn using the concept of international regime and compliance
theory. The results of this research found that China's CO2 emissions in the energy
sector continued to increase during the 2016{--}2020 period. This is because coalfired electricity generation in China increased by 1.7\% or 77 terawatt-hours in 2020.
In addition, there was an increase in China's thermal power of 18\% from 2016{--}
2020. However, there is also China's success in increasing the percentage of
renewable energy capacity from only 13\% in 2016 to 15.9\% in 2020. This exceeds
China's 13th Five-Year Plan target which targets an increase of 15\% in 2020.
Key words: Carbon dioxide emissions, China, energy sector, Paris Agreement}
}