%0 Generic
%A 	Robiyah	, -
%C UNIVERSITAS LAMPUNG 
%D 2024
%F eprints:84018
%I SOSIAL DAN ILMU POLITIK
%T DIPLOMASI PUBLIK THAILAND DALAM HALAL TOURISM TAHUN    2015-2022
%U http://digilib.unila.ac.id/84018/
%X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik diplomasi publik  Thailand dalam halal tourism dari tahun 2015 hingga 2022. Diplomasi publik  menjadi instrumen Thailand dalam upaya negara untuk mempromosikan halal  tourism untuk membentuk citra positifnya sebagai negara yang muslim friendly di  mata dunia internasional. Fokus penelitian ini adalah pada tiga proses diplomasi  publik menurut Joseph Nye yakni daily communication, strategic communication,  development of lasting relationship.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi  pustaka dan dibantu dengan dokumentasi. Adapun data yang digunakan dalam  penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dari e-book, artikel, jurnal,  laporan, dokumen dan situs internet. Teknik analisis data dalam penelitian ini  mencakup merangkum data, menampilkan data, dan menyimpulkan hasil. Studi  ini mengadopsi kerangka diplomasi publik yang terdiri dari tiga aspek utama:  komunikasi sehari-hari, komunikasi strategis, dan hubungan jangka panjang.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan diplomasi publik yang  diterapkan oleh Thailand meliputi daily communication yang memanfaatkan  teknologi dan media massa seperti seperti website resmi, Instagram, YouTube,  Twitter, Facebook, serta membuat aplikasi smartphone untuk memudahkan  wisatawan muslim dalam melakukan aktivitas perjalanan dan ibadah. Komunikasi  strategis dilakukan melalui Thailand Halal Assembly (THA) dengan mengadakan  acara tahunan yang mengusung konsep yang berbeda setiap tahunnya. Sementara  upaya membangun hubungan jangka panjang dilakukan oleh Thailand Muslim  Trade Association (TMTA) dan melalui kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand  Growth Triangle (IMT-GT).  Kata kunci: Thailand, diplomasi publik, halal tourism, media sosial,  pariwisata.  This research aims to describe Thailand's public diplomacy practices in halal  tourism from 2015 to 2022. Public diplomacy serves as an instrument for  Thailand's efforts to promote halal tourism to shape its positive image as a  Muslim-friendly country in the international arena. The specific focus of this  research is on three public diplomacy processes as outlined by Joseph S. Nye:  daily communication, strategic communication, and development of lasting  relationships. This research adopts a qualitative approach with a literature review  method supported by documentation. The data used in this study are secondary  data obtained from e-books, articles, journals, reports, documents, and websites.  Data analysis techniques include summarizing data, presenting data, and drawing  conclusions from the findings. This study adopts a framework of public  diplomacy consisting of three main aspects: daily communication, strategic  communication, and long-term relationships. Based on the research findings, it  can be concluded that Thailand's public diplomacy includes utilizing daily  communication through technology and mass media such as official websites,  Instagram, YouTube, Twitter, Facebook, and developing smartphone applications  to facilitate Muslim travelers in their travel and worship activities. Strategic  communication is carried out through the Thailand Halal Assembly (THA) by    organizing annual events with different concepts each year. Efforts to build long-  term relationships are undertaken by the Thailand Muslim Trade Association    (TMTA) and through cooperation within the Indonesia-Malaysia-Thailand  Growth Triangle (IMT-GT).  Keywords: public diplomacy, halal tourism, social media, tourism.