%0 Generic
%A Vina , Aviani Rosadi
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%D 2024
%F eprints:84080
%I FAKULTAS TEKNIK
%T IDENTIFIKASI CEKUNGAN HIDROKARBON JAWA TIMUR BAGIAN  SELATAN BERDASARKAN ANALISIS DATA GAYABERAT
%U http://digilib.unila.ac.id/84080/
%X Daerah Jawa Timur bagian selatan adalah salah satu daerah yang berpotensi  memiliki hidrokarbon dan belum tereksplorasi. Dimana menurut Hasan dan  Nurdwiyanto (2008) daerah cekungan Jawa Timur memiliki ketebalan sedimen  tersier mencaai 5000 m. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk  mendapatkan pola sub-cekungan berdasarkan analisis derivatif, pola migrasi dan  pemodelan 3D densitas bawah permukaan. Data yang digunakan merupaka data  Anomali Bouguer Lengkap hasil digitasi dari Pusat Survei Geologi (PSG). Analisis  data dilakukan menggunakan alisis spektrum untuk pemisahan anomali regional  dan residual serta mengestimasi kedalaman anomali untuk mendapatkan lebar    jendela yang digunakan dalam proses filtering filter moving average. Pola sub-  cekungan diidentifikasi berdasarkan hasil pola migrasi pada peta anomali residual.    Pemodelan 3D densitas bawah permukan dilakukan menggunakan software  Grav3D yang dikorelasikan dengan analsis Second Vertical Derivative (SVD)  untuk mendapatkan pola sub-cekungan hidrokarbon. Berdasarkan hasil analisis  data gayaberat Terdapat 3 sub cekungan besar yaitu sub-cekungan A, sub-cekungan  B, dan sub-cekungan C. Sub-cekungan terbesar terdapat pada sub-cekungan A dan  sub-cekungan B yang mencakup wilayah Madiun, Nganjuk, Kediri, dan Ponorogo.    Kata Kunci : Gayaberat, Anomali Bouguer, Sub-Cekungan    iv    ABSTRACT    IDENTIFICATION OF THE SOUTHERN EAST JAVA HYDROCARBON    BASIN BASED ON ANALYSIS OF GRAVITY DATA    by    Vina Aviani Rosadi    The southern part of East Java is one of the areas that has the potential to have  hydrocarbons and has not been explored. Where according to Hasan and  Nurdwiyanto (2008) the East Java basin area has a thickness of tertiary sediment  reaching 5000 m. The aim of this research is to obtain sub-basin patterns based on  derivative analysis, migration patterns and 3D modeling of subsurface density. The  data used is complete Bouguer Anomaly data digitized from the Geological Survey  Center (PSG). Data analysis was carried out using spectrum analysis to separate  regional and residual anomalies and estimating the depth of the anomaly to obtain  the window width used in the moving average filtering process. Sub-basin patterns  are identified based on the results of migration patterns on residual anomaly maps.  3D subsurface density modeling was carried out using Grav3D software which was  correlated with Second Vertical Derivative (SVD) analysis to obtain hydrocarbon  sub-basin patterns. Based on the results of gravity data analysis, there are 3 large    sub-basins, namely sub-basin A, sub-basin B, and sub-basin C. The largest sub-  basins are in sub-basin A and sub-basin B which cover the Madiun, Nganjuk, Kediri    areas , and Ponorogo.    Keywords: Gravity, Bouguer Anomaly, Sub-Basin