@misc{eprints84134, month = {Maret}, title = {STRATEGI ADVOKASI HUMAN RIGHTS WATCH (HRW) DALAM KASUS BRIDE TRAFFICKING MYANMAR, 2016-2022}, author = {Anisah Inas }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG }, publisher = {SOSIAL DAN ILMU POLITIK}, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/84134/}, abstract = {Konflik internal antara pemerintah Myanmar dengan Kachin Independence Organization (KIO) menyebabkan Human Rights Watch (HRW) hadir dalam kasus ini guna membantu melakukan upaya strategi advokasi dalam mengangkat permasalahan bride trafficking di Myanmar yang belum mendapat tanggapan serius dari pemerintah Myanmar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan permasalahan bride trafficking yang ada di Myanmar, dan menganalisis upaya strategi advokasi yang dilakukan HRW sebagai INGO dalam permasalahan bride trafficking di Myanmar pada tahun 2016-2022. Fokus penelitian ini ada pada upaya strategi advokasi HRW dalam permasalahan bride trafficking di Myanmar pada tahun 2016-2022. Dengan menggunakan sumber data sekunder yang berasal dokumen publik berupa artikel, dan laporan resmi milik HRW dan sumber lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah, HRW melaksanakan strategi advokasi dengan basis kampanye media informasi , penggunaan logo, framing isu dalam, pemberian tekanan tidak langsung, dan melibatkan masyarakat umum dalam proses pemberian tekanan kepada pihak pemerintah Myanmar atas kasus bride trafficking dalam pelaksanaan outside strategy, popular power, dan indirect pressure. Kata Kunci: Bride trafficking, Strategi Advokasi, Human Rights Watch The internal conflict between the Myanmar government and the Kachin Independence Organization (KIO) caused Human Rights Watch (HRW) to be present in this case to help carry out advocacy strategy efforts in raising the issue of bride trafficking in Myanmar which has not received a serious response from the Myanmar government. This research uses qualitative research methods with a case study approach. The purpose of this research is to describe the problem of bride trafficking in Myanmar, and analyze the advocacy strategy efforts made by HRW as an INGO in the problem of bride trafficking in Myanmar in 2016-2022. The focus of this research is on HRW's advocacy strategy efforts in the problem of bride trafficking in Myanmar in 2016-2022. By using secondary data sources derived from public documents in the form of articles, and official reports belonging to HRW and other sources relevant to this research. This research uses data condensation analysis techniques, data presentation and conclusion drawing. The results of this study are, HRW implements an advocacy strategy based on information media campaigns, the use of logos, framing issues in, applying indirect pressure, and involving the general public in the process of putting pressure on the Myanmar government for bride trafficking cases in the implementation of outside strategy, popular power, and indirect pressure. Keywords: Bride trafficking, Advocacy Strategy, Human Rights Watch} }