@misc{eprints84216, month = {Januari}, title = {HEDGING STRATEGY TIONGKOK DALAM PENERAPAN BELT AND ROAD INITIATIVE DI KAWASAN LAUT TIONGKOK SELATAN}, author = {AISHA KLAEDA AUGUSTTUBELA NAURA }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK }, year = {2025}, url = {http://digilib.unila.ac.id/84216/}, abstract = {Sengketa kawasan Laut Tiongkok Selatan yang terjadi dalam beberapa dekade lalu melibatkan negara-negara di sekitarnya. Tiongkok berperan sebagai aktor utama dalam sengketa tersebut disebabkan oleh adanya klaim teritorial Ninedash line oleh Tiongkok bahwa hampir seluruh kawasan Laut Tiongkok Selatan adalah milik Tiongkok. Klaim teritorial ini diiringi dengan ekskalasi asertivitas maritim Tiongkok di kawasan tersebut. Namun, di saat yang bersamaan, Tiongkok menginisiasikan kebijakan lintas batas yang disebut sebagai BRI yang di dalamnya menekankan pada kerja sama dan konektivitas. Adanya dua kebijakan yang bertentangan tersebut menjadi langkah Tiongkok dalam memenuhi kepentingannya di kawasan Laut Tiongkok Selatan. Penelitian in bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan kebijakan BRI serta untuk menganalisis kontradiksi yang muncul dari kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis eksplanatif. Penulis melakukan pengumpulan data sekunder yang dilakukan melalui buku, surat kabar, jurnal ilmiah, dan sejumlah laman di internet antara lain RAND, CSIS, dan IISS. Teori dan konsep yang digunakan ialah teori kebijakan luar negeri dan konsep hedging strategy dan asertivitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kontradiksi kebijakan BRI merupakan dampak penerapan yang penulis pandang sebagai hedging strategy pada dua kebijakan yang diterapkan di kawasan Laut Tiongkok Selatan untuk memenuhi kepentingan-kepentingan Tiongkok yang diupayakan melalui kebijakan luar negerinya. Selain itu, hasil penelitian juga melihat bahwa kemungkinan konflik akan berekskalasi manakala Tiongkok mempertahankan penggunaan hedging strategy. Kata Kunci: Strategi Hedging, Tiongkok, BRI, Laut Tiongkok Selatan, Kebijakan Luar Negeri} }