%A  Syalsa Anisma 	Nabilla
%T PERBANYAKAN TUNAS UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.)
VARIETAS VAMAS-1 SECARA IN VITRO DENGAN PENAMBAHAN
BENZIL ADENIN DAN NAPHTHALENE ACETIC ACID
%X Produksi ubikayu di Indonesia pada periode 2015-2019 cenderung mengalami
penurunan, pada tahun 2019 produksi ubikayu sebanyak 16.350.370 ton. Perlu
dilakukan intensifikasi budidaya ubikayu dengan menggunakan varietas baru yang
mempunyai produksi dan berkadar pati tinggi, seperti Vamas-1 yang dirilis oleh
Balitkabi pada tahun 2020. Namun, jumlah bibit varietas ini masih terbatas,
sehingga perlu dilakukan perbanyakan dengan teknik kultur jaringan yang dapat
menghasilkan bibit lebih banyak dalam waktu yang singkat. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh BA dan NAA terhadap perbanyakan tunas
ubikayu varietas Vamas-1 secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Mei hingga
November 2023. Penelitian ini menggunakan RAL faktorial 5x2. Faktor pertama
konsentrasi BA (0, 2, 4, 8, dan 10 mg/l) dan faktor kedua penambahan NAA 0 dan
0,02 mg/l. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA 5% dan BNT 5%. BA
2 mg/l dapat menginduksi tunas terbanyak dengan rata-rata 3,32 tunas/eksplan dan
rata-rata jumlah daun terbanyak dengan 10,07 helai/eksplan. Konsentrasi BA 0 mg/l
dan 2 mg/l menghasilkan waktu muncul tunas tercepat yaitu 5,33 HST dan 5,73
HST. Konsentrasi BA 0 dan 2 mg/l menghasilkan akar terbanyak, yaitu 9,67 dan
7,33 helai/eksplan. Penambahan NAA 0,02 mg/l dapat menghasilkan jumlah tunas
yang lebih sedikit (1,45 tunas/eksplan). Interaksi antara BA dan NAA
menghasilkan tinggi tunas tertinggi pada kombinasi BA 0 mg/l dan NAA 0,02 mg/l
dengan tinggi 3,61 cm. Persentase eksplan bertunas adalah 99,33 %. Tanaman yang
hidup pada 6 minggu setelah aklimatisasi mencapai 80%
Kata kunci: BA, Multiplikasi, NAA, Organogenesis, Ubikayu, Vamas-1
The demand for cassava is rising as a result of the growing diversity of cassava
products. Cassava production in Indonesia in the 2015?2019 period tends to
decline; in 2019, production was 16,350,370 tons. It is necessary to intensify
cassava cultivation by using new varieties with high yields and high starch content.
Research Agency for Nuts and Tuber Crops (Balitkabi) released Vamas-1 in 2020.
However, the number of planting material for this variety is still limited, so
propagation is carried out using tissue culture techniques, which can produce more
planting material in a short time. This research was conducted to determine the
effect of BA and NAA on the propagation of cassava shoots of the Vamas-1 variety
in vitro. This research used several concentrations of BA (0, 2, 4, 8, and 10 mg/l),
and another variable was concentration of NAA 0 and 0,02 mg/l. The most shoot
(3,32 shoots/explant) was induced by 2 mg/l BA and it also has highest average
number of leaves with 10.07 leaves/explant. Concentrations of 0 mg/l and 2 mg/l
produced the fastest time of shoot emergence, namely 5.33 DAP and 5.73 DAP.
Concentrations of 0 and 2 mg/l BA produced the most roots, namely 9.67 and 7.33
root/explant. The addition of 0.02 mg/l NAA can produce a lower number of shoots
(1.45 shoots/explant). The interaction between BA and NAA resulted in the highest
shoot height in the combination of BA 0 mg/l and NAA 0.02 mg/l, with a height of
3.61 cm. The percentage of explants that sprouted was 99.33%. Plants that survived
6 weeks after acclimatization reached 80%
Kata kunci: BA, Cassava, NAA, Organogenesis, Shoot Multiplication, Vamas-1
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%D 2024
%I FAKULTAS PERTANIAN
%L eprints84474