%A Oktaviana Indah %T UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BANDAR LAMPUNG SEKTOR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) MELALUI INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI (Studi Di Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung) %X untuk mengelola keuangan daerahnya sendiri, hal ini mendorong daerah untuk lebih mandiri dalam mencari sumber pendanaan. Namun, dalam realitanya realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampung tahun anggaran 2020 mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah upaya intensifikasi dan ekstensifikasi yang dilakukan pemerintah Kota Bandar Lampung dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau tidak. Pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif digunakan sebagai metode penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan teori intensifikasi menurut Kustiawan dengan 3 aspek yaitu aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan dan aspek personalia. Adapun indikator aspek kelembagaan yaitu strukstur lembaga, dan modernisasi administrasi pajak. Penyuluhan kepada masyarakat, sistem pembukuan berbasis teknologi, serta pengawasan dan pengendalian pungutan merupakan indikator dari aspek ketatalaksanaan, dan indikator aspek personalia terdiri atas peningkatan sumber daya manusia, dan kinerja petugas pemungutan. Teori ekstensifikasi yang digunakan yaitu menurut Abubakar dengan 2 indikator yaitu pendataan wajib pajak dan objek pajak baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan sembilan indikator tersebut, upaya intensifikasi dan ekstensifikasi yang sudah dilakukan terbukti dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampung meskipun belum semua berjalan secara maksimal, terdapat dua indikator yang berjalan secara maksimal yaitu penyuluhan kepada masyarakat dan pembukuan berbasis teknologi. Kata kunci: PAD, BPPRD Kota Bandar Lampung, intensifikasi, ekstensifikasi, The principle of regional autonomy gives local governments great responsibility to manage their own regional finances, this encourages regions to be more independent in finding funding sources. However, in reality, the realization of Bandar Lampung City Local Original Revenue revenue for the 2020 fiscal year has decreased. This study aims to determine whether the intensification and extensification efforts carried out by the Bandar Lampung City government can increase Regional Original Revenue or not. A qualitative approach with descriptive analysis methods is used as a research method. Data collection techniques in this study through observation, interviews and documentation using intensification theory according to Kustiawan with 3 aspects, namely institutional aspects, administrative aspects and personnel aspects. The indicators of institutional aspects are institutional structure, and modernization of tax administration. Public counseling, technology-based bookkeeping systems, and supervision and control of levies are indicators of the implementation aspect, and personnel aspect indicators consist of improving human resources, and the performance of collection officers. The extensification theory used is according to Abubakar with 2 indicators, namely data collection of taxpayers and new tax objects. The results showed that based on these nine indicators, intensification and extensification efforts that have been carried out have proven to be able to increase the Original Income of Bandar Lampung City Although not all are running optimally, there are two indicators that run optimally, namely counseling to the community and technology-based bookkeeping. Keywords: Local Original Revenue, Bandar Lampung City Regional Tax and Retribution Management Agency, extensification, intensification %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK %L eprints84563