%A MUTIASARI NUR ANISA %T PENDAPATAN DAN RISIKO USAHATANI PADI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN %X This research aims to analyze the farmers' income, the risks of rice farming, and risk mitigation strategies by farmers. The location of this research was Gedong Tataan District, Pesawaran Regency. Data was collected using a questionnaire from November to December 2022. The number of samples taken using the simple random sampling method was 68 farmers, namely 43 rice farmers in Bagelen Village and 25 rice farmers in Karang Anyar Village. The analysis method used uses a quantitative descriptive analysis method, which includes cost of income (R/C), coefficient of variation (CV), and lower profit ratio (L) for six growing seasons. Apart from that, farmers carry out risk mitigation strategies by compiling a list of the risks they face. Based on the research results, cash fee income was IDR 34,687,270.82/ha, and total fee income was IDR 30,550,562.23/ha. Based on the research results, the R/C ratio to cash costs is 4.51, and the R/C ratio to total costs is 3.18. This means that rice farming income is profitable because R/C > 1. The calculation results for six planting seasons show a CV value of 0.21 and L of IDR 9,339,113.60. This shows CV < 0.50 and L> 0, meaning that rice farming remains profitable and risk-free. Risk mitigation strategies by farmers include making irrigation adjustments and building higher embankments, spraying specifications and selecting high-quality seeds, having side jobs, selling during the lean season, looking for information related to fertilizer subsidies, using machine labor, attending counselling and carrying out crop planning. Key words: income, rice farmers, risk mitigation strategies, farming Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani, risiko usahatani padi, dan strategi mitigasi risiko oleh petani . Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada bulan November sampai Desember 2022. Jumlah sampel yang diambil dengan metode simple random sampling adalah 68 petani, yaitu 43 petani padi di Desa Bagelen dan 25 petani padi di Desa Karang Anyar. Metode analisis yang digunakan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi biaya pendapatan (R/C), koefisien variasi (CV), dan rasio keuntungan bawah (L) selama enam musim tanam. Selain itu, petani melakukan strategi mitigasi risiko dengan cara menyusun daftar risiko yang mereka hadapi. Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp34.687.270,82/ha, dan pendapatan atas biaya total sebesar Rp30.550.562,23/ha. Berdasarkan hasil penelitian, R/C rasio terhadap biaya tunai sebesar 4,51, dan rasio R/C terhadap total biaya sebesar 3,18. Artinya pendapatan usahatani padi menguntungkan karena R/C > 1. Hasil perhitungan enam musim tanam menunjukkan nilai CV sebesar 0,21 dan L sebesar Rp9.339.113,60. Hal ini menunjukkan CV < 0,50 dan L> 0 yang berarti usahatani padi tetap menguntungkan dan bebas risiko. Strategi mitigasi risiko oleh petani antara lain dengan melakukan penyesuaian irigasi dan membangun tanggul yang lebih tinggi, spesifikasi penyemprotan dan pemilihan benih yang berkualitas, melakukan pekerjaan sampingan, berjualan pada musim paceklik, mencari informasi terkait subsidi pupuk, menggunakan tenaga mesin, mengikuti penyuluhan dan melaksanakan perencanaan tanam. Kata kunci: pendapatan, petani padi, strategi mitigasi risiko, usahatani %D 2024 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1814131056 %I FAKULTAS PERTANIAN %L eprints84677