%A SAMSUN	 ACHMAD 
%T LAJU PENGISIAN BIJI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
PADA SISTEM TANAM YANG BERBEDA
%X Maize (Zea mays L.) is an alternative food after rice. To meet the demand for
maize food, innovation needs to be carried out so that this need is met, one of it is
by testing different planting systems for maize cultivation. It is thought that
different planting systems will result in different plant population numbers, so that
the weight of the maize harvest will also be different. Maize needs lots of light
and other environmental resources to grow. If plant growth is good, the rate of
seed filling which is thought to impact plant production results will take place
optimally. Therefore, this research was carried out aims to determine the effect of
different planting systems on the process of seed filling rate in maize plants and to
find out the most optimal planting system for vegetative growth, seed filling rate,
and maize plant production. The research was carried out on NK Sumo variety
maize plants which were planted using 3 different systems, namely legowo,
conventional and zig-zag. The research variables consist of 3 observation parts,
seed filling rate, vegetative, and environmental variables. The results of observing
the seed filling rate showed fluctuating results at each observation time. However,
most of the research results show that the planting system does not affect the
results of observations, but most also show that the zig-zag system produces the
highest results among other planting systems. The best planting system is the
zigzag system with wet seed weight and dry seed weight of 216.58 g and 56.25 g
(respectively), so it is thought to increase maize production per hectare.
Keywords : maize, planting system, seed filling rate, production
Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan alternatif setelah padi. Untuk
memenuhi permintaan akan bahan pangan jagung perlu dilakukan inovasi agar
kebutuhan tersebut tercukupi, salah satunya dengan melakukan pengujian
mengenai sistem tanam yang berbeda pada budidaya jagung. Sistem tanam yang
berbeda diduga akan menghasilkan jumlah populasi tanaman akan berbeda,
sehingga jumlah bobot panen jagung akan berbeda pula. Jagung membutuhkan
banyak cahaya dan sumber daya lingkungan lainnya untuk tumbuh. Apabila
pertumbuhan tanaman baik, maka proses laju pengisian biji yang diduga
berpengaruh pada hasil produksi tanaman akan berlangsung optimal. Oleh karena
itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem
tanam yang berbeda terhadap proses laju pengisian biji pada tanaman jagung dan
mengetahui sistem tanam yang paling optimal untuk pertumbuhan vegetatif, laju
pengisian biji, dan produksi tanaman jagung. Penelitian dilakukan pada tanaman
jagung varietas NK Sumo yang ditanam dengan 3 sistem berbeda yaitu legowo,
konvensional, dan zig-zag. Variabel penelitian terdiri dari 3 bagian pengamatan
yaitu laju pengisian biji, pertumbuhan vegetatif, dan variabel lingkungan. Hasil
pengamatan laju pengisian biji menunjukkan hasil yang fluktuatif pada setiap
waktu pengamatan. Meskipun sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem tanam tidak mempengaruhi hasil pengamatan, namun terlihat bahwa sistem
tanam zig-zag menghasilkan hasil paling tinggi diantara sistem tanam lainnya.
Sistem tanam terbaik adalah pada perlakuan sistem tanam zigzag dengan bobot
biji segar dan bobot biji kering seberat 216,58 g dan 56,25 g sistem tanam ini
diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman jagung per hektar.
Kata kunci: jagung, sistem tanam, laju pengisian biji, produksi
%D 2024
%I UNIVERSITAS LAMPUNG 
%L eprints84862