%A  HAIDAR YUSNANDI RAFLY 
%T ANALISA DAYA SAING INDUSTRI TEH INDONESIA DI PASAR

GLOBAL TAHUN 2018-2022
%X ABSTRAK




Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing industri teh Indonesia
di pasar global terutama pada tahun 2018-2022 dengan menimbang potensi besar
di pasar global. Potensi peningkatan ekspor teh di pasar global dapat menjadi
peluang Indonesia selaku salah satu produsen teh terbesar dunia. Menggunakan
konsep Perdagangan Internasional dan teori Keunggulan Kompetitif Negara,
Diamond Model oleh Michael E. Porter.
Metode penelitian yang digunakan merupakan kualitatif deskriptif, untuk
memaparkan terkait urgensi penelitian. Dengan melalui pendekatan wawancara dan
studi literatur berdasarkan sumber data primer. Wawancara dilakukan bersama Staf
Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag), Kementerian Perdagangan RI, di
Jakarta Pusat. Data tersebut digunakan berbarengan dengan penggunaan studi
literatur berdasarkan website resmi seperti laporan tahunan Kementerian Pertanian,
Dewan Teh Indonesia, jurnal maupun artikel terkait.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat tren negatif dari
industri teh Indonesia. Kurangnya perhatian pemerintah dalam mengembangkan
industri ini mengakibatkan Indonesia tidak dapat memanfaatkan peluang
peningkatan pasar teh dunia. Seperti perang dagang Amerika dan China, tren
minuman kekinian teh boba, hingga perubahan konsumsi masyarakat global akan
minuman sehat. Rendahnya respon dan adaptasi industri teh Indonesia terhadap
perubahan pasar global juga menjadi permasalahan. Oleh karena itu, Indonesia
tidak dapat memanfaatkan peluang-peluang peningkatan pasar teh dunia.

Kata kunci: Daya Saing, Ekspor, Indonesia, Ketertinggalan, Pasar Global, Teh.

ABSTRACT


This research aims to analyze the competitiveness of the Indonesian tea
industry in the global market, especially in 2018-2022 by considering the large
potential in the global market. The potential for increasing tea exports on the global
market could be an opportunity for Indonesia to become one of the world's largest
tea producers. Using the concept of International Trade and the theory of Country
Competitive Advantage, the Diamond Model by Michael E. Porter. The research
method used is qualitative descriptive, to explain the urgency of the research.
Through an interview approach and literature study based on primary data sources.
Interviews were conducted with the Staf of the Trade Policy Agency (BKPerdag),
Ministry of Trade of the Republic of Indonesia, in Central Jakarta. The data is used
together with the use of literature studies based on official websites such as the
annual report of the Ministry of Agriculture, the Indonesian Tea Council, journals
and related articles. The results of this research show that there is a negative trend
in the Indonesian tea industry. The lack of government attention in developing this
industry has resulted in Indonesia not being able to take advantage of opportunities
to increase the world tea market. Such as the American and Chinese trade war, the
current trend of boba tea drinks, and changes in global society's consumption of
healthy drinks. The low response and adaptation of the Indonesian tea industry to
global market changes is also a problem. Therefore, Indonesia cannot take
advantage of opportunities to increase the world tea market.

Keywords: Competitiveness, Export, Indonesia, Backwardness, Global Market,
Tea.
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%D 2024
%I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
%L eprints85023