TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints85241 UR - http://digilib.unila.ac.id/85241/ A1 - RIWAN, HELAKOMBO Y1 - 2024/04/29/ N2 - Penyebab konflik di Desa Kobakma 1 merupakan konflik sosial antara individu dan individu, individu dan kelompok, kelompok dan kelompok, antara kedua suku yakni Suku Yali dan Suku Gem, konflik tersebut disebabkan oleh berbagai hal di lingkungan warga. Penyebab konflik itu sendiri terjadi antara individu dan individu karena, yang pertama dana desa; pembagian dana desa kedua Suku Yali dan Gem yang tidak sesuai pada sasarannya. Yang kedua adalah; konflik antara individu dan kelompok itu sendiri yang pelakunya adalah seorang pemuda kampung dari suku Yali yang mengakibatkan pertikaian antara tua-tua adat kedua suku. Yang diakibatkan munculnya konflik adalah adanya utang yang belum terpenuhi. Kemudian muncul juga konflik yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat, pemikiran, ucapan, dan perbuatan. Yang ketiga adalah; konflik antara kelompok dan kelompok di kedua suku Yali dan Gem. Konflik yang disebabkan antara kedua suku, terkait dengan kepemilikan wilayah dan atau batas-batas wilayah adat. Kemudian pembangunan yang tidak merata kepada kepada kedua suku tersebut. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012, telah mendorong pengaturan adat dalam penyelesaian permasalahan di masyarakat. Masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah pengaturan penanganan konflik sosial oleh masyarakat Kobakma 1, Distrik Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Pertama bagaimana peran tokoh adat dalam menyelesaikan konflik sosial di lingkungan Suku Yali dan Suku Gem Desa Kobakma 1. Dan bagaimana kerja sama antara kedua suku di desa kobakma 1 dalam menyelesaikan masalah yang ada di kobakma 1. Sebab di daerah ini sendiri ada berbagai masalah konflik sosial yang belum terselesaikan oleh kepala suku sendiri, maka peneliti mau melihat bahwa apa yang dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam lingkungan masyarakat adat anatara kersajasama dengan pihak yang terlibat di daerah tersebut dalam penyelesaian konflik sosial yang ada di lingkungan masyarakat desa kobakma 1 kabupaten Mamberamo tengah provinsi papua pegunungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu sebagai berikut; teknik wawancara mendalam, percakapan dengan maksuk tertentu. Percapakn yang dilakukan bersama dua pihak yang terlibat yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2013:186). Observasi peneliti meneliti mengamati secara langsung terhadap subjek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan ialah observasi partisipasi secara pasif, untuk mengamati tentang bagaimana Tokoh Adat dan Kepala Desa dalammenyelesaikan masalah di Desa Kobakma 1 (Sugiyano, 2024;227). Dokumentasi studi dokumentasiyang dilakukan dalam penelitian ini antara lain mengumpulkan data berupa peraturan perundang-perundang, profil instasi, dan data lain yang dianggap relevan dan mendukung analisis. Metode pengelolaan data menjelaskan prosedur pengelolaan dan analisis data sesuai dengan pendekatan yang dilakukan. Karena penelitian dilakukan dengan menguraikan data dalam bentuk kalimat teratur, logis, tidak tumpangtindih. Kata Kunci : Peran Tokoh Adat Dalam Pengelolan Konflik Sosial The cause of the conflict in Kobakma 1 Village is social conflict between individuals and individuals, individuals and groups, groups and groups, between the two tribes, namely the Yali Tribe and the Gem Tribe, this conflict is caused by various things in the community environment. The cause of the conflict itself occurs between individuals and individuals because, firstly, village funds; the distribution of village funds for the two Yali and Gem tribes was not in line with its targets. The second is; The conflict between the individual and the group itself, the perpetrator of which was a village youth from the Yali tribe, resulted in a dispute between the traditional elders of the two tribes. What results from the emergence of conflict is the existence of unfulfilled debts. Then conflicts arise resulting from differences in opinions, thoughts, words and actions. The third is; conflict between groups and groups in both the Yali and Gem tribes. The conflict caused between the two tribes is related to territorial ownership and/or customary territory boundaries. Then development was uneven among the two tribes. Law Number 7 of 2012, has encouraged customary arrangements in resolving problems in society. The problem that will be discussed in this article is the regulation of handling social conflict by the people of Kobakma 1, Kobakma District, Central Mamberamo Regency. This research uses a descriptive research type with a quantitative approach. The results of this research are First, what is the role of traditional leaders in resolving social conflicts in the Yali Tribe and Gem Tribe of Kobakma 1 Village. And how is the cooperation between the two tribes in Kobakma 1 Village in resolving problems in Kobakma 1. Because in this area itself There are various social conflict problems that have not been resolved by the tribal chief himself, so the researcher wants to see what the parties involved in the traditional community are doing in collaboration with the parties involved in the area in resolving social conflicts that exist within the Kobakma village community. 1 Central Mamberamo Regency, Papua Mountain Province. The data collection techniques used in the research are as follows; in-depth interview techniques, conversations with a specific purpose. Conversations are carried out with the two parties involved, namely the interviewer who asks questions and the interviewee who provides answers to those questions (Moleong, 2013: 186). Observation: Researchers observe directly the research subjects to obtain the necessary data. In this research, the observation carried out was passive participant observation, to observe how Traditional Leaders and Village Heads resolved problems in Kobakma 1 Village (Sugiyano, 2024; 227). Documentation studies carried out in this research include collecting data in the form of laws and regulations, agency profiles, and other data that is considered relevant and supports the analysis. Data management methods explain data management and analysis procedures according to the approach taken. Because research is carried out by describing data in the form of regular, logical, non-overlapping sentences. Keywords: The Role of Traditional Leaders in Managing Social Conflict PB - FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TI - PERAN TOKOH ADAT DALAM PENGELOLAAN KONFLIK SOSIAL (STUDI PADA DESA KOBAKMA 1) AV - restricted ER -