title: ANALISIS PUTUSAN DALAM PERKARA NARKOTIKA DI BAWAH ANCAMAN MINIMAL (Studi Putusan Nomor: 57/Pid.Sus/2022/PN Bpd) creator: Fadhlurrahman , Fahkri Wafi subject: 340 Ilmu hukum subject: 345 Hukum pidana description: Putusan merupakan suatu pernyataan oleh hakim yang diucapkan di Persidangan untuk mengakhiri suatu perkara yang diperhadapkan kepadanya. Definisi putusan agak berbeda dalam tradisi common law tersebut adalah pihak yang mengambil putusan. Pada tradisi hukum Indonesia, majelis hakim yang mengambil kesimpulan untuk kemudian dituangkan dalam putusan, maka dalam tradisi common law, Hakim yang berwenang untuk menyimpulkan atau memutuskan suatu perkara yang sedang diadili Namun demikian, keputusan hakim tidak harus selalu berbentuk keputusan mutlak (unanonimous decision) karena bila hakim tidak bersepakat, maka suara terbanyaklah yang diambil (majority decision). Permasalahan di skripsi adalah tentang putusan hakim yang tidak sesuai undang-undang, dimana di dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, dimana ancaman minimal terpidana narkotika yaitu 4 tahun penjara, tetapi hakim memutuskan pidana penjara 1 tahun 4 bulan yang dimana itu tidak sesuai dengan undang-undang narkotika, dan apa alasan hakim dibalik penjatuhan pidana penjara di bawah ancaman minimal. Metode yang digunakan dalam penulisan Skripsi ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan di dukung oleh pendekatan empiris normatif yang Berupa dukungan dari para pakar hukum pidana dan penegak hukum untuk mendukung data yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan cara melihat, menelaah dan menginterprestasikan hal- hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas-asas hukum melalui penelurusan kepustakaan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan penulisan skripsi ini. Penelurusan bahan- bahan kepustakaan dilakukan dengan mempelajari asas-asas, teori-teori, konsep- konsep, serta peraturan-peraturan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Faktor yang membuat Hakim memutus perkara narkotika terhadap terdakwa Salman Bin Alfarisi, yaitu pada saat siding pembuktian, terdapat dua alat bukti yang menjadi keyakinan hakim, terlebih dalam surat dakwaan yang dibuat oleh Jaksa penuntut umum tidak ada bukti yang kuat bahwa salman bin alfarisi menjual atau mengedarkan, tetapi hanya memakai narkoba untuk diri sendiri sehingga Hakim Pada Pengadilan Negeri Blangpidie di dasarkan pada Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 03 Tahun 2015 yang menyebutkan bahwa jika Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa dengan Pasal 111 atau Pasal 112 UU Narkotika namun terdakwa hanya sebagai pengguna (pemakai) dan jumlahnya relatif kecil, maka hakim dapat menyimpangi ketentuan pidana minimum khusus. Berdsarakan Hasil penelitian di atas, Dalam rapat kamar itu membuka bagi hakim memutuskan dengan kondisi demikian tidak mungkin di kenakan Pasal 127, karena dalam pembuktian tidak ada arah jual beli tapi hanya memakai dan menyalahgunakan narkoba, harusnya terdakwa bebas karena tidak ada arah jual beli tapi memakan dan menyalahgunakan narkotika untuk diri sendiri, tapi itu tidak bisa karena ada barng buktinya, sehingga hakim memutuskan terdakwa dengan pasal 112 tapi di bawah ancaman minimal. kata kunci: Putusan Hakim, Ancaman Minimal, Narkotika publisher: HUKUM date: 2024-04-24 type: Skripsi type: NonPeerReviewed format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/85295/1/1.%20ABSTRAK%20-%20Fadhlurrahman%20Fahkri%20Wafi.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/85295/5/2.%20SKRIPSI%20FULL%20-%20Fadhlurrahman%20Fahkri%20Wafi.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/85295/6/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN%20-%20Fadhlurrahman%20Fahkri%20Wafi.pdf identifier: Fadhlurrahman , Fahkri Wafi (2024) ANALISIS PUTUSAN DALAM PERKARA NARKOTIKA DI BAWAH ANCAMAN MINIMAL (Studi Putusan Nomor: 57/Pid.Sus/2022/PN Bpd). HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG . relation: http://digilib.unila.ac.id/85295/