%A 0915011128 RAINAL %T KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC DENGAN VARIASI SUHU PENCAMPURAN %X ABSTRAK KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC DENGAN VARIASI SUHU PENCAMPURAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur pada proses pencampuran terhadap campuran aspal panas (asphalt hotmix) terhadap parameter Marshall dengan acuan kepada Spesifikasi Bina Marga, 2010. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai kadar aspal yang digunakan untuk batas tengah menggunakan kadar aspal 5,7% dan batas atas 6,8%, setelah itu dilakukan pencampuran variasi suhu dari 125oC - 160oC. Variasi suhu pencampuran 125oC, 135oC, 145oC, 155oC, 160oC lapisan AC-WC gradasi halus batas tengah dengan kadar aspal 5,7%, pada temperatur pencampuran 125 oC tidak memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga, dikarenakan nilairongga udara di dalam campuran(VIM) disuhu 125oC sebesar 5,611%yang melebihi nilai standar minimum yaitu 3,5% samapai 5%. Sedangkan untuk variasi suhu pencampuran 135oC sampai 160oC telah memenuhi nilai minimum parameter Marshall. Selanjutnya untuk variasi suhu pencampuran batas atas kadar aspal 6.8% temperaturyang tidakmemenuhi syarat berada di suhu 125 oC. Dikarenakan disuhu 125oC nilai rongga terisi aspal (VFA) sebsar 62,718% dibawah nilai standar minimum yaitu sebesar 65%. Sedangkan untuk nilairongga udara di dalam campuran(VIM) yangmelebihi nilai minimum 5% berada di temperatur 125oC, 135oC, 145oC yaitu masing-masing nilainya sebesar 7,778%, 6,8919%, 6,2490%, selanjutnya di suhu 160oC sebesar 3,1429% nilai tersebut dibawah nilai minimum sebesar 3,5%. Hanya disuhu 155oC yang memenuhi nilai parameter marshall. Kata kunci: Temperatur/suhu, Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC), Parameter Marshall,Spesifikasi BinaMarga2010. ABSTRACT AC-WC MIXED CHARACTERISTICS WITH TERMPERATURE VERSION OF MIXING This study was conducted to determine the effect of temperature variations on the mixing process of the hot mix asphalt (hot mix asphalt) to Marshall parameters with reference to the specification of Bina Marga, 2010. From the research that has been done, the value of which is used for asphalt content using the central limit asphalt content of 5.7% and the upper limit of 6.8%, after that, do the mixing temperature variation of 125oC - 160oC. Variations in mixing temperature 125oC, 135oC, 145oC, 155oC, 160oC AC-WC layer smooth gradations center limit with asphalt content of 5.7%, at a mixing temperature of 125 oC does not meet the Bina Marga specifications, because the value of the air voids in the mix (VIM) at a temperature of 125oC at 5.611%, which exceeds the minimum standards at 3.5% to 5%. As for the temperature variation of 135oC to 160oC mixing has met the minimum value of the Marshall parameter. Next to the mixing temperature variations upper limit 6.8% asphalt content temperatures are not eligible to be in a temperature of 125oC. Due to a temperature of 125oC value of the cavity filled with asphalt (VFA) of 62.718% below the minimum standard value that is equal to 65%. As for the value of air voids in the mix (VIM) which exceeds the minimum value of 5% is in the temperature 125oC, 135oC, 145oC which each value by 7.778%, 6.8919%, 6.2490%, and then at a temperature of 160oC for 3 , 1429% of the value below the minimum value of 3.5%. Only at a temperature of 155oC which meet Marshall parameter values. Keywords : Temperature, Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC), Marshall Parameter ,Bina Marga Specification 2010. %C Universitas Lampung %D 2015 %I Fakultas Teknik %L eprints8533