TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints85491 UR - http://digilib.unila.ac.id/85491/ A1 - Rahma, Yani M Nur Y1 - 2024/05/15/ N2 - Penurunan populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) banyak disebabkan karena adanya campur tangan manusia, seperti perburuan liar. Oleh karena itu, upaya dalam menjaga populasi gajah dapat dilakukan dengan cara menjaga interaksi mahout dengan gajah yang dapat dilakukan dalam kegiatan penggembalaan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi interaksi mahout dalam kegiatan penggembalaan gajah sumatera. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2023 di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, studi pustaka, dan wawancara. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 6 orang dan pemilihan responden menggunakan metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif dan diuraikan secara deskriptif serta menggunakan metode ad-libitum sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan penggembalaan baik vegetasi, air, iklim, kandang, dan kolam dalam kondisi sesuai dan baik. Populasi gajah jantan dan gajah betina berjumlah 33 ekor dengan 19 ekor jantan dan 14 ekor betina, sehingga diperoleh perbandingan 1:0,73. Aktivitas harian gajah jinak dimulai dengan melepas rantai, memandikan, memberi minum, dan penggembalaan. Penggembalaan dilakukan pada pukul 07.30-15.00 WIB yang dilakukan di 3 tempat yaitu padang rumput, ekosistem rawa, dan hutan sekunder. Perilaku harian gajah jinak pada saat penggembalaan yaitu makan, minum, berkubang, defekasi, urinasi, kawin, dan mandi. Interaksi mahout yang digunakan terdiri dari 2 komunikasi, yaitu verbal (24 komunikasi) dan nonverbal (6 komunikasi). Adapun alat-alat yang digunakan pada penggembalaan yaitu ganco, rantai, tali tambang ikat leher, dan tali segel U. Kata Kunci: Interaksi, Mahout, Gajah Sumatera, Jinak, Penggembalaan, Alat The decline in the population of Sumatran elephants (Elephas maximus sumatranus) is largely due to human interference, such as poaching. Therefore, efforts to maintain the elephant population can be done by maintaining mahout interactions with elephants which can be done in grazing activities. This study aims to identify mahout interactions in Sumatran elephant grazing activities. This research was conducted from November to December 2023 at the Elephant Training Centre of Way Kambas National Park. Data collection used observation, literature study, and interview methods. The number of respondents was 6 people and the selection of respondents using a purposive sampling method. The data obtained were then analysed using qualitative methods and described descriptively and using the ad-libitum sampling method. The results showed that the grazing environment conditions of vegetation, water, climate, cages, and ponds were in good condition. The population of male and female elephants totalled 33 elephants with 19 males and 14 females, resulting in a ratio of 1:0,73. The daily activities of tame elephants begin with unchaining, bathing, drinking, and grazing. Grazing was conducted from 07.30-15.00 WIB in 3 places, namely grasslands, swamp ecosystems, and secondary forests. Daily behaviours of tame elephants during grazing were eating, drinking, wallowing, defecation, urination, mating, and bathing. The mahout interaction used consists of 2 communications, namely verbal (24 communications) and nonverbal (6 communications). The tools used in grazing are ganco, chain, neck rope, and U seal rope. Keywords: Interaction, Mahout, Sumatran Elephant, Captive, Grazing, Tools PB - FAKULTAS PERTANIAN TI - INTERAKSI MAHOUT DENGAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) JINAK DALAM KEGIATAN PENGGEMBALAAN DI PUSAT LATIHAN GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS AV - restricted ER -