@misc{eprints85630,
           month = {Juni},
           title = {ANALISIS KOMPARASI KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
SEBELUM DAN SETELAH ADOPSI PENUH IFRS
(Studi Empiris pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi,
Healthcare, dan Consumer Non-Cyclical)},
          author = {Apriliana Sari	 Mira },
         address = {UNIVERSITAS LAMPUNG },
       publisher = {EKONOMI DAN BISNIS },
            year = {2024},
             url = {http://digilib.unila.ac.id/85630/},
        abstract = {Adoption of IFRS in Indonesia began in 2008, namely the initial adoption stage
of IFRS based on Indonesia's commitment to support its achievements in one
global accounting standard at the G20. IAI itself formulated the full adoption of
IFRS in several stages, namely (1) the initial stage of IFRS adoption which began
in 2008, (2) the convergence stage of preparation for full adoption of IFRS in
2010, (3) the first stage of full adoption of IFRS which began in 2012, (4) the
second stage of full adoption of IFRS in 2015, (5) the third stage of full adoption
of IFRS in 2018, (6) and the fourth stage of full adoption of IFRS in 2020. IFRS
adoption is sought as a form of improving good financial reporting in improving
quality of accounting information. This research will examine differences in the
quality of accounting information before and after full adoption of IFRS. This
research will take a sample of telecommunications sub sector
companies,healthcare, and consumer non-cyclical registered as a member of the
BEI. This research examines the value relevance of Ohlson's stock price proxy.
The analysis technique used is paired sample t-test with a significance level of
5\%. This research concludes that the full adoption of IFRS stage one has
contributed to improving the quality of accounting information. This research
shows that the quality of accounting information as seen from its value relevance
will increase followed by a high increase in disclosure.
Keywords: IFRS, accounting information quality, value relevance, price model,
Ohlson
Pengadopsian IFRS di Indonesia dimulai sejak 2008 yaitu tahap adopsi awal
IFRS atas komitmen Indonesia mendukung pencapaian one global accounting
standard pada G20. IAI sendiri memformulasikan adopsi penuh IFRS dalam
beberapa tahapan yaitu (1) tahap awal adopsi IFRS yang dimulai pada tahun
2008, (2) tahap konvergensi persiapan adopsi penuh IFRS pada tahun 2010, (3)
tahap pertama adopsi penuh IFRS yang dimulai sejak tahun 2012, (4) tahap kedua
adopsi penuh IFRS pada tahun 2015, (5) tahap ketiga adopsi penuh IFRS pada
tahun 2018, (6) dan tahap keempat adopsi penuh IFRS pada tahun 2020.
Pengadopsian IFRS diupayakan sebagai bentuk untuk meningkatkan pelaporan
keuangan yang baik dalam meningkatkan kualitas informasi akuntansi.
Penelitian ini akan mengkaji perbedaan kualitas informasi akuntansi sebelum dan
setelah adopsi penuh IFRS . Penelitian ini akan mengambil sampel perusahaan
subsektor telekomunikasi, healthcare, dan consumer non-cyclical terdaftar
sebagai anggota BEI. Penelitian ini menguji relevansi nilai dengan proksi harga

saham dari Ohlson. Teknik analisis yang digunakan adalah uji paried sample t-
test dengan taraf signifikansi 5\%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adopsi

penuh IFRS tahap satu memiliki kontribusi dalam meningkatkan kualitas
informasi akuntansi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi
akuntansi yang dilihat dari relevansi nilai nya akan meningkat diikuti dengan
peningkatan pengungkapan yang tinggi.
Kata kunci: IFRS, kualitas informasi akuntansi, relevansi nilai, model harga,
Ohlson}
}