@misc{eprints85684,
           month = {Juni},
           title = {UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL DAUN DAN KULIT
BATANG BAKAU MINYAK (Rhizophora apiculata) TERHADAP

BAKTERI PENYEBAB JERAWAT},
          author = {Maykania Poty	 Pitha },
         address = {UNIVERSITAS LAMPUNG},
       publisher = {FAKULTAS KEDOKTERAN},
            year = {2024},
             url = {http://digilib.unila.ac.id/85684/},
        abstract = {Latar Belakang: Resistensi bakteri penyebab jerawat terhadap perawatan
antibiotik sehingga diperlukan alternatif pengobatan jerawat dengan menggunakan
bahan-bahan dari alam. Salah satu tanaman yang berpotensi dikembangkan
sebagai antibakteri adalah bakau minyak (Rhizophora apiculata).
Metode: Sampel daun dan kulit batang bakau minyak dimaserasi dengan etanol
96\% kemudian difraksinasi dengan etil asetat dan n-heksana, kemudian dilakukan
evaporasi. Fraksi diencerkan menjadi lima konsentrasi, yaitu 1,56\%, 3,125\%,
6,25\%, 12,5\%, dan 25\%. Kontrol positif menggunakan clindamycin 2\% dan
kontrol negatif menggunakan aquades. Uji aktivitas antibakteri dengan metode
difusi sumuran dilakukan dengan pengukuran zona hambat. Selanjutnya,
dilakukan uji KHM dan KBM.
Hasil: Fraksi daun bakau minyak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, yaitu pada konsentrasi
12,5\% yang terkategorikan antibakteri lemah, dengan KHM pada konsentrasi
6,25\% dan KBM masing-masing pada konsentrasi 12,5\% dan 6,25\%. Sedangkan,
pada fraksi etanol kulit batang memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi
25\% yang terkategorikan antibakteri kuat, dengan KHM pada konsentrasi 6,25\%
dan KBM pada konsentrasi 12,5\%. Pada bakteri Staphylococcus aureus, fraksi
daun bakau minyak memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 25\% yang
terkategorikan antibakteri sedang, dengan KHM pada konsentrasi 12,5\% dan
KBM pada konsentrasi 25\%. Sedangkan pada fraksi etanol kulit batang bakau
minyak memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 25\% yang terkategorikan
antibakteri kuat, dengan KHM pada konsentrasi 6,25\% dan KBM pada
konsentrasi 12,5\%.
Kesimpulan: Fraksi etanol daun dan kulit batang Rhizophora apiculata terbukti
memiliki kemampuan bakteriostatik dan bakterisidal terhadap bakteri penyebab
jerawat Cutibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus
epidermidis.
Kata Kunci: Fraksi etanol, Rhizophora apiculata, bakteri penyebab jerawat.

Background: The resistance of acne-caused bacteria to antibiotic treatment so
that alternative acne treatment using ingredients from nature is needed. One plant
that had the potential to be developed as an antibacterial was mangrove oil
(Rhizophora apiculata).
Methods: Oil mangrove leaf and bark samples were macerated with 96\% ethanol
then fractionated with ethyl acetate and n-hexane, then evaporated. The fraction
was diluted into five concentrations, namely 1.56\%, 3.125\%, 6.25\%, 12.5\%, and
25\%. The positive control used 2\% clindamycin and the negative control used
aquades. Antibacterial activity tested by the well diffusion method is carried out
by measurement of the inhibitory zone. Furthermore, MIC and MBC tests were
carried out.
Results: The mangrove leaf fraction of oil had antibacterial activity against
Cutibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis bacteria, namely at a
concentration of 12.5\% which categorized as weakly antibacterial, with MIC at a
concentration of 6.25\% and MBC at concentrations of 12.5\% and 6.25\%
respectively. Meanwhile, the stem bark ethanol fraction had antibacterial activity
at a concentration of 25\% which was categorized as strong antibacterial, with MIC
at a concentration of 6.25\% and MBC at a concentration of 12.5\%. In
Staphylococcus aureus bacteria, mangrove leaf oil fraction had antibacterial
activity at a concentration of 25\% which was categorized as medium antibacterial,
with MIC at a concentration of 12.5\% and MBC at a concentration of 25\%. The
ethanol fraction of mangrove bark oil had antibacterial activity at a concentration
of 25\% which was categorized as strong antibacterial, with MIC at a concentration
of 6.25\% and MBC at a concentration of 12.5\%.
Conclusions: The ethanol fraction of the leaves and bark of Rhizophora apiculata

has been shown to have bacteriostatic and bactericidal abilities against acne-
caused bacteria Cutibacterium acnes, Staphylococcus aureus, and Staphylococcus

epidermidis.
Keywords: ethanol fraction, Rhizophora apiculata, bacteria that causes acne.}
}