creators_name: Samsun , Aribama
creators_id: 2330041017
type: thesis
datestamp: 2025-03-21 08:31:23
lastmod: 2025-03-21 09:40:43
metadata_visibility: show
title: KONTRIBUSI BUDI DAYA KERANG HIJAU (Perna viridis) PADA  PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG 
ispublished: pub
subjects: 300
subjects: 630
full_text_status: restricted
abstract: Keberlanjutan suatu usaha bergantung pada kontribusi ekonominya terhadap pendapatan pelaku usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik nelayan yang melakukan penangkapan ikan dan budi daya kerang hijau, membandingkan pendapatan metode budi daya longline dan keramba, serta mengevaluasi kontribusinya terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan pada Agustus–Oktober 2024 menggunakan metode mixed methods dengan 96 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas nelayan berpendidikan SD (79%), berusia 45–49 tahun (28%), memiliki tanggungan keluarga 2–5 orang, serta pendapatan ≤ Rp1.000.000 (53%). Sebagian besar menggunakan metode longline (94%) dengan pengalaman budi daya 1–7 tahun dan tergabung dalam kelompok usaha (87%). Analisis ekonomi menunjukkan bahwa metode longline lebih efisien dibandingkan metode keramba, dengan BEP penjualan Rp1.723.929, BEP unit 215,49 kg, BCR 3,64, dan payback period 5,4 bulan, sedangkan metode keramba memiliki BEP penjualan Rp1.294.467, BEP unit 162 kg, BCR 3,45, dan payback period 2 tahun 2,8 bulan. Budi daya kerang hijau berkontribusi sebesar 41% terhadap total pendapatan tahunan nelayan dengan rata-rata Rp13.679.785, sedangkan pendapatan dari penangkapan ikan mencapai Rp20.780.033. Analisis regresi menunjukan hubungan yang cukup kuat (R=0,709) antar variabel variabel, namun hanya luas lahan yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Kontribusi tertinggi terdapat pada nelayan pengguna jaring rajungan (64%), dengan pendapatan budi daya Rp14.713.750 dan penangkapan ikan Rp6.570.000. Hasil ini menunjukkan bahwa budi daya kerang hijau memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan nelayan, meskipun belum menjadi sumber utama. Optimalisasi sistem budi daya dan diversifikasi usaha dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.  Kata kunci : Budi daya kerang hijau, pendapatan nelayan, kontribusi pendapatan 
 ABSTRACT 
The sustainability of an economic activity depends on its contribution to the income of its practitioners. This study aimed to analyze the characteristics of fishers engaged in fishing and green mussel aquaculture, compare the income generated from longline and cage culture methods, and evaluate the contribution of green mussel farming to fishers' total income. Conducted from August to October 2024 in Teluk Betung Timur District, Bandar Lampung, this study employed a mixed-methods approach with 96 purposively selected respondents. The results indicate that most fishers have an elementary school education (79%), are within the productive age range of 45–49 years (28%), support 2–5 family members, and earn ≤ Rp1,000,000 (53%). The majority use the longline method (94%), have 1–7 years of aquaculture experience, and are members of fishers' groups (87%). Income analysis shows that the longline method is more efficient, with a break-even point (BEP) of Rp1,723,929 in sales, 215.49 kg in production, a benefit-cost ratio (BCR) of 3.64, and a payback period of 5.4 months. In contrast, the cage culture method has a BEP of Rp1,294,467 in sales, 162 kg in production, a BCR of 3.45, and a payback period of 2 years and 2.8 months. Overall, green mussel aquaculture contributes 41% to the annual income of fishers, averaging Rp13,679,785, while fishing activities generate Rp20,780,033. Regression analysis shows a fairly strong relationship (R=0.709) between the variables, but only land size had a significant effect on income. The highest contribution (64%) is observed among fishers using crab nets, earning Rp14,713,750 from aquaculture and Rp6,570,000 from fishing. These findings suggest that green mussel aquaculture provided a moderate yet significant contribution to fishers' income, highlighting the potential for optimizing aquaculture systems and diversifying income sources to enhance fishers' livelihoods. Keywords: Green mussel cultivation, fisherman’s income, income contribution 
date: 2025-01-23
date_type: published
institution: UNIVERSITAS LAMPUNG
department: PASCASARJANA  
thesis_type: masters
citation:   Samsun , Aribama  (2025) KONTRIBUSI BUDI DAYA KERANG HIJAU (Perna viridis) PADA PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG.  Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.   
document_url: http://digilib.unila.ac.id/85746/1/ABSTRAK.pdf
document_url: http://digilib.unila.ac.id/85746/19/TESIS%20FULL-2.pdf
document_url: http://digilib.unila.ac.id/85746/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf