%A Maysaroh Anis %T MEKANISME PERTAHANAN DIRI TOKOH UTAMA PADA NOVEL 172 DAYS KARYA NADZIRA SHAFA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA %X Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mekanisme pertahanan diri dalam novel 172 Days karya Nadzira Shafa serta implikasinya dalam pembelajaran di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Data penelitian ini berupa kutipan-kutipan dalam novel yang mencerminkan mekanisme pertahanan diri. Sumber data ini adalah novel 172 Days karya Nadzira Shafa. Teknik analisis data meliputi membaca untuk memahami isi dan makna teks serta mencatat untuk mengidentifikasi mekanisme pertahanan diri pada tokoh utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel 172 Days karya Nadzira Shafa menggunakan berbagai mekanisme pertahanan diri untuk menghadapi konflik batin. Mekanisme yang paling dominan adalah sublimasi, Mekanisme lain, seperti pengalihan, rasionalisasi, regresi, reaksi, agresi, apatis, serta fantasi dan stereotip, muncul dalam jumlah yang lebih sedikit. Mekanisme represi adalah tindakan mengabaikan pikiran dan perasaan. sublimasi adalah tindakan mengendalikan amarah dengan cara menyalurkannya ke hal positif. Proyeksi adalah tindakan memindahkan perasaan mengganggu dirinya ke objek eksternal. Pengalihan adalah tindakan meluapkan emosi ke objek lain yang lebih aman. Rasionalisasi adalah tindakan logis atau pembenaran untuk suatu tindakan. Reaksi formasi sikap yang berlawanan dengan perasaan yang sebenarnya. Regresi tingkah laku dengan kemunduran psikologis sementara, Agresi dan Apatis adalah Perilaku individu yang bertujuan untuk melukai atau mencelakakan orang lain atau diri sendiri, Fantasi dan Stereotype adalah tindakan berhayal. Temuan ini diimplementasikan dalam LKPD untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI fase F. Kata Kunci: mekanisme pertahanan diri, pembelajaran Bahasa Indonesia SMA. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2025 %I FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN %L eprints85992