%0 Generic %A M.Nashikhudin , %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2025 %F eprints:86164 %I FAKULTAS PERTANIAN %T Pengaruh Sistem Tanam dan Lama Simpan pada Viabilitas Benih Kedelai (Glycine max [L.] Merril) dalam Ruang Simpan dengan Suhu yang Berbeda %U http://digilib.unila.ac.id/86164/ %X Sistem tanam dan lama simpan menjadi faktor yang menyebabkan kemunduran benih kedelai. Upaya untuk meningkatkan penyediaan benih bermutu yaitu dengan melakukan penyimpanan. Suhu ruang penyimpanan dapat mempengaruhi metabolisme benih selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam dan lama simpan pada ruang simpan ber-AC dan suhu ruang tanpa AC. Percobaan penelitian ini menggunakan dua faktor, 2x6 yang disusun dalam split plot in time dan diulang 3 kali pada 3 blok. Faktor pertama sebagai petak utama adalah sistem tanam kedelai yang terdiri dari 2 taraf yaitu monokultur (P1) dan tumpangsari (P2). Faktor kedua sebagai anak petak adalah lama simpan (s) yang terdiri dari 6 taraf lama simpan yaitu 0 bulan (s1), 2 bulan (s2), 4 bulan (s3), 6 bulan (s4), 8 bulan (s5), dan 10 bulan (s6). Percobaan pertama yaitu penyimpanan benih kedelai pada suhu ruang ber-AC (suhu 15,05±0,98℃) sebagai dan percobaan kedua adalah penyimpanan benih kedelai pada suhu ruang suhu ruang tanpa AC (suhu 25,05±0,95℃) sebagai percobaan 2. Homogenitas data diuji menggunakan Uji Bartlett dan aditivitas diuji menggunakan Uji Tukey. Jika asumsi tersebut terpenuhi maka dilakukan analisis ragam, apabila terjadi interaksi antar faktor pertama dan kedua dilanjutkan dengan Uji Dunnett 5% untuk membandingkan seluruh rata-rata perlakuan. Untuk membandingkan antara viabilitas benih kedelai pada suhu ruang ber-AC dengan suhu ruang tanpa AC digunakan Uji t-hitung taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tidak menyebabkan perbedaan viabilitas benih kedelai baik pada suhu rendah maupun suhu kamar. Lama simpan dapat menurunkan viabilitas benih kedelai baik pada suhu rendah maupun suhu kamar. Pada suhu ruang br-AC pengaruh interaksi antara sistem tanam dengan lama simpan terlihat pada variabel benih mati, kecambah abnormal, kecambah normal kuat, kecambah normal lemah, dan daya hantar listrik. Pada suhu ruang suhu ruang tanpa AC pengaruh interaksi antara sistem tanam dengan lama simpan terlihat pada variabel daya hantar listrik (DHL). Kata kunci: benih kedelai, lama simpan, sistem tanam, viabilitas