TY  - GEN
CY  - UNIVERSITAS LAMPUNG
ID  - eprints86347
UR  - http://digilib.unila.ac.id/86347/
A1  - SABRINA CINTA , FARANI 
Y1  - 2025/01/31/
N2  - Radionuklida 137Cs merupakan unsur yang berbahaya karena memiliki tingkat
radioaktif yang tinggi dan bersifat beracun. Penyebaran radionuklida 137Cs di
perairan disebabkan oleh berbagai aktivitas yang melibatkan intervensi manusia,
antara lain percobaan senjata nuklir di atmosfer, kegiatan industri nuklir, dan
peristiwa kecelakaan reaktor nuklir. Kontaminasi radioaktif pada produk
perikanan telah meningkatkan kekhawatiran publik tentang keamanan pangan.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis konsentrasi aktivitas radionuklida 137Cs,
dan melakukan penilaian laju dosis menggunakan perangkat Erica tools pada P.
erumei dan T. tonggol yang didaratkan di Pasar Muara Baru, Kec. Penjaringan,
Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi 137Cs
pada P. erumei dan T. tonggol masing-masing yaitu sebesar 0,495±0,058 Bq/kg
dan 0,246±0,045 Bq/kg. Nilai tersebut masih sesuai dengan standar baku mutu
yang diperkenankan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1031 Tahun 2011.
Rata-rata konsentrasi aktivitas 137Cs pada P. erumei yang berasal dari habitat
demersal memiliki konsentrasi aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan T. tonggol
yang berada di habitat pelagis. P. erumei dan T. tonggol berada pada tingkat trofik
yang sama yaitu masing-masing 4.4 dan 4.5. Laju dosis internal dan eksternal
yang diterima biota lebih kecil dibandingkan screening value sebesar 10 (?Gy/h)-
1, yang menunjukkan bahwa nilai konsentrasi maksimum radionuklida 137Cs yang
tidak memberikan risiko signifikan terhadap biota.
Kata kunci: 137Cs, Aktivitas Konsentrasi, Laju Dosis, Ikan Sebelah, Ikan Tongkol
Abu-Abu

Radionuclide 137Cs is a dangerous element because it has a high level of
radioactivity and is toxic. The spread of radionuclide 137Cs in waters is caused by
various activities involving human intervention, including nuclear weapons
testing in the atmosphere, nuclear industry activities, and nuclear reactor
accidents. Radioactive contamination of fishery products has raised public
concerns about food safety. The study aimed to analyze the concentration of
radionuclide 137Cs activity and to access the dose rate assessment using the Erica
tools on P. erumei and T. tonggol landed at Muara Baru Market, Penjaringan
District, North Jakarta. The results showed that the average concentration of 137Cs
in P. erumei and T. tonggol was 0.495 ± 0.058 Bq/kg and 0.246 ± 0.045 Bq/kg,
respectively. The value is still in accordance with the quality standard permitted
by the Regulation of the Minister of Health Number 1031 of 2011. The average
concentration of 137Cs activity in P. erumei originating from demersal habitats has
a higher activity concentration than T. tonggol in pelagic habitats. P. erumei and
T. tonggol are at the same trophic level, namely 4.4 and 4.5, respectively. The
internal and external dose rates received by biota are smaller than the screening
value of 10 (?Gy/h)-1, which indicates that the maximum concentration value of
137Cs radionuclide does not pose a significant risk to biota.
Keywords: 137Cs, Concentration Activity, Dose Rate, Flatfish, Grey Mackerel
PB  - FAKULTAS PERTANIAN
TI  - ANALISIS KONSENTRASI DAN LAJU DOSIS 137Cs
PADA Psettodes erumei (BLOCH SCHNEIDER, 1801) DAN Thunnus tonggol
(BLEEKER, 1851)
AV  - restricted
ER  -