%A RANNA JUNITA SEPTI %T EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGINFERENSI DAN MENGOMUNIKASIKAN %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model pembela- jaran inkuiri terbimbing pada materi laju reaksi dalam meningkatkan keterampilan menginferensi dan mengomunikasikan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi ekperimen dengan desain The Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 13 Bandarlampung Tahun Ajaran 2023/2024 yang tersebar dalam tujuh kelas yaitu kelas XI 1 sampai dengan XI 7. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling didapatkan kelas XI 6 sebagai kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran inkuiri terbim- bing dan kelas XI 7 sebagai kelas kontrol yang diterapkan model pembelajaran konvensional. Pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik dengan uji-t dan perhitungan n-gain. Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan bahwa rata-rata skor postes keterampilan menginferensi dan mengomunikasikan di kelas ekspe- rimen lebih tinggi dibandingkan di kelas kontrol, serta diperoleh n-gain di kelas eksperimen berkategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi laju reaksi efektif dalam meningkatkan keterampilan menginferensi dan mengomunikasikan. Kata kunci: model pembelajaran inkuiri terbimbing, laju reaksi, keterampilan menginferensi, keterampilan mengomunikasikan. This study aims to describe the effectiveness of guided inquiry learning model on reaction rate material in improving inference and communication skills. The research method used was quasi-experiment with The Matching Only Pretest- Posttest Control Group Design. The population in this study were all students of class XI IPA SMA Negeri 13 Bandarlampung in the academic year 2023/2024 spread over seven classes, namely class XI 1 to XI 7. Sampling in this study using purposive sampling technique obtained class XI 6 as an experimental class applied to the guided inquiry learning model and class XI 7 as a control class applied to the conventional learning model. Hypothesis testing used parametric statistics with t-test and n-gain calculation. Based on the results of the t-test, it shows that the average post-test score of inferencing and communicating skills in the experimental class is higher than in the control class, and the n-gain obtained in the experimental class is in the high category. This shows that the guided inquiry learning model on reaction rate material is effective in improving inference and communication skills. Keywords: guided inquiry learning model, reaction rate, inference skills, communication skills. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %I FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN %L eprints86618