%A Gangga Pratama I Made %T KONSEP PERANCANGAN ECOMUSEUM PADA KAMPUNG BUDAYA LAMPUNG WAY KANAN %X Kabpuaten Way Kanan merupakan salah satu daerah di wilayah lampung yang mempunyai keragaman khas budaya lampung yang masih asli.Kampung Gedung Batin merupakan wilayah asli Masyarakat Lampung Pepadun Way Kanan yang diresmikan sebagai Kampung Wisata Lestari yang ditetapkan oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Bangunan rumah yang usianya kurang lebih 300 tahun lalu dengan peninggalan benda-benda kuno yang dapat menjadi daya Tarik sendiri untuk diamati dan terus dilestarikan. Kampung Gedung Batin dapat dijadikan sebagai Ecomuseum sehingga mampu melestarikan kebudayaan dengan memberdayakan masyarakat Lampung Pepadun Way Kanan untuk turut serta dalam melestarikan budaya Lampung. Ecomuseum adalah konsep museum dimana pelestarian pusaka dilakukan secara In Situ, yaitu pelestarian dilakukan dalam habitat aslinya. Prinsip Ecomuseum yang ideal (Peter Davis, 2008) adalah spirit kawasan budaya (Spirit of Place), partisipasi masyarakat (komunitas lokal), flektibilitas dan responsibilitas terhadap keunikan konteks. Dimana spirit kawasan budaya didirikannya ecomuseum in situ di kawasan budaya setempat. Partisipasi masyarakat di terapkan dengan ikutserta masyarakt sebagai pengelola dan menjaga kelestarian setempat serta diterapkan dengan menggunakan beberapa rumah panggung asli sebagai penunjang dari fungsi ecomuseum budaya lampung yaitu seperti rumah penginapan rumah kuliner dan rumah kerajinan khas lampung. Selanjutnya flesibilitas dan responsin diterapkan pada pengungjung dan pengelolan berbaur menjadi satu peran yang fleksibel pengunjung dapat berbaur secara langsung di tengah tengah kehidupan masyarakat setempat dan dapat merasakan nuansa kampung Gedung Batin secara langsung. Keywords: Ecomuseum, In Situ, Gedung Batin ABSTRACT ECOMUSEUM DESIGN CONCEPT AT LAMPUNG CULTURAL VILLAGE WAY KANAN By : I Made Gangga Pratama Kabupaten Way Kanan is one of the regions in Provinsi Lampung which has various cultural potentials typical of the Lampung region. Gedung Batin village is the original territory of the Lampung Pepadun Way Kanan Community which was inaugurated as a Sustainable Tourism Village designated by the Ministry of Culture and Tourism. The house is approximately 300 years old with remains of ancient objects which can be an attraction in itself to observe and continue to preserve. Gedung Batin village can be used as an Ecomuseum so that it can preserve culture by empowering the people of Lampung Pepadun Way Kanan to participate in preserving Lampung culture. Ecouseum is a museum concept where heritage conservation is carried out in situ, that is, preservation is carried out in its natural habitat. The principles of an ideal Ecomuseum (Peter Davis, 2008) are the spirit of a cultural area (Spirit of Place), community participation (local community), flexibility and responsibility to the unique context. Where the spirit of cultural areas is the establishment of in situ ecomuseums in local cultural areas. Community participation is implemented by involving the community as managers and maintaining local sustainability and is implemented by using several original stilt houses to support the function of the Lampung cultural ecomuseum, namely accommodation houses, culinary houses and typical Lampung craft houses. Furthermore, flexibility and responsiveness are applied to visitors and the management of mingling becomes a flexible role. Visitors can mingle directly in the midst of local community life and can experience the feel of the Gedung Batin village directly. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %I FAKULTAS TEKNIK %L eprints86702