%0 Generic %A Retno , Anisa Putri %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %F eprints:86732 %I FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN %T BENTUK TARI SADA SABAI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR %U http://digilib.unila.ac.id/86732/ %X Penelitian ini mengkaji mengenai bentuk tari Sada Sabai pada masyarakat suku Komering di Desa Negeri Agung, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif menggunakan teknik analisis data yaitu tahap mereduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan. Konsep yang digunakan adalah kajian tekstual Sumandiyo Hadi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tari Sada Sabai merupakan tarian yang termasuk ke dalam bentuk tarian adat dengan tema kegembiraan serta wujud rasa syukur pada prosesi adat pernikahan suku Komering. Penari tari Sada Sabai ini adalah pria dan wanita yang sudah dewasa, yaitu kedua orang tua dari pihak pengantin laki-laki dan perempuan. Ragam gerak tari Sada Sabai hanya terdiri dari satu ragam gerak yaitu tigol. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Sada Sabai adalah kulintang, gong, gujih, dan tawak-tawak, yang terdiri dari dua tabuhan yaitu tabuh tari dan tabuh risok. Tarian ini menggunakan tata rias korektif (mempertegas bentuk wajah) untuk penari laki-laki dan perempuan, serta busana yang digunakan pada penari laki-laki yaitu baju telok belango, celana panjang, tanjak kepundak, dan kain picungan, sedangkan penari wanita menggunakan kebaya, kain songket, disertai kain penutup kepala (jilbab). Adapun properti yang digunakan adalah selendang (dipakai oleh semua penari). Pola lantai pada tari Sada Sabai sangat sederhana yaitu membentuk segi empat yang keduanya saling berhadapan, terdapat pengantin laki-laki dan perempuan yang berdiri tepat di belakangnya. Kata Kunci: Bentuk Tari Sada Sabai This research discusses the form of Sada Sabai Dance within the Komering Tribe Community in Negeri Agung Village, Buay Pemuka Peliung District, East Ogan Komering Ulu Regency. The method employed in this study is qualitative descriptive with data collection techniques including reducing data, presenting data, and drawing conclusion. The conceptical framework utilized is Textual Studies by Sumandiyo Hadi. The findings reveal that Sada Sabai Dance is presented in the form of traditional dance with themes of joy and gratitude in the Komering Tribe wedding ceremony. The performers of Sada Sabai Dance are adult men and women, specifically the parents of the bride and groom. The movement variations of Sada Sabai Dance consist of only one movement pattern called Tigol. The musical instruments accompanying Sada Sabai Dance include kulintang, gong, gujih, and tawak-tawak, comprising two percussion instruments: tabuh dance and tabuh risok. The dance involves elaborate and dignified makeup and costumes, with men wearing Telok Belango Shirts, long trousers, tanjak kepundak (headgear), and kain picungan (traditional cloth), while women wear kebaya, songket cloth, accompanied by a head covering (hijab). All dancers use a shawl as the prop. The floor pattern of Sada Sabai Dance is very simple, forming a square with the bride and groom standing side by side right behind the performers. Keyword: Form of Sada Sabai Dance