%A PUSPITA INDAH 
%T PREVALENSI INFEKSI Enterocytozoon hepatopenaei (TOURTIP, 2005)
PADA TAMBAK UDANG VANAME Litopenaeus vannamei (BOONE, 1931)

DI KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN
PERIODE BULAN SEPTEMBER 2023
%X Kabupaten Lebak merupakan salah satu sentra budi daya udang di Provinsi Ban-
ten. Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) menjadi salah satu patogen yang berba-
haya pada budi daya udang yang menyebabkan pertumbuhan lambat dan ukuran

yang tidak seragam sehingga dapat merugikan pembudi daya. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tingkat prevalensi infeksi EHP pada tambak udang

vaname di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten periode bulan September 2023 de-
ngan menggunakan PCR. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksploratif. Ta-
hapan pemeriksaan EHP terdiri dari pengambilan sampel, preparasi, ekstraksi

DNA, pengukuran konsentrasi dan kemurnian DNA, amplifikasi, elektroforesis,
dan interpretasi hasil. Sampel diambil dari 7 stasiun yang berbeda dengan jumlah

sebanyak 97 yang terdiri dari 33 sampel udang, 58 sampel air, dan 6 sampel sedi-
men. Hasil penelitian pada stasiun 1-4 ditemukan 9 sampel yang terdeteksi EHP,

sedangkan pada stasiun 5-7 tidak terdeteksi EHP. Adapun tingkat prevalensi in-
feksi EHP tertinggi pada stasiun 3 sebesar 26% (sering), stasiun 2 sebesar 10%

(sering), stasiun 1 sebesar 7,14% (kadang), stasiun 4 sebesar 6,24 % (kadang), dan

tingkat prevalensi stasiun 5-7 sebesar 0% (hampir tidak pernah). Parameter kuali-
tas air yang berupa pH, suhu, dan salinitas pada penelitian ini sangat bervariasi

dan kurang optimum untuk budi daya udang vaname.
Kata kunci : Infeksi, PCR, sampel, prevalensi, kualitas air

ABSTRACT

PREVALENCE OF Enterocytozoon hepatopenaei (TOURTIP, 2005) IN
PASIFIC WHITE SHRIMP POND Litopenaeus vannamei (BOONE, 1931)

IN LEBAK DISTRICT, BANTEN PROVINCE
IN THE MONTH OF SEPTEMBER 2023

By
INDAH PUSPITA

Lebak Regency is one of the shrimp cultivation centers in Banten Province.
Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) is a dangerous pathogen in shrimp farming
which causes slow growth and non uniform size which can be detrimental to

farmers. The aim of this study was to determine the prevalence level of EHP in-
fection in pasific white shrimp ponds in Lebak Regency, Banten Province during

September 2023 using PCR. This research was conducted using an exploratory
method. The EHP examination stages consisted of sampling, preparation, DNA

extraction, measuring DNA concentration and purity, amplification, electropho-
resis, and interpretation of results. Samples were taken from 7 different stations

with a total of 97 consisting of 33 shrimp, 58 water, and 6 sediment. The results
of this research at stations 1-4 found 9 samples that were detected by EHP, while
at stations 5-7 no EHP was detected. The highest prevalence rate of EHP infection
was at station 3 at 26% (often), station 2 at 10% (often), station 1 at 7,14%
(occasionally), station 4 at 6,24% (occasionally), and the prevalence rate stations

5-7 at 0% (almost never). The water quality parameters in the form of pH, tem-
perature and salinity in this study varied and was less than optimal for pasific

white shrimp cultivation.

Keywords: Infection, PCR, samples, prevalence, water quality
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%D 2024
%I FAKULTAS PERTANIAN
%L eprints86928