%0 Generic
%A 	Sebmalia , Lisviana	
%C UNIVERSITAS LAMPUNG 
%D 2024
%F eprints:87083
%I TEKNIK 
%T PRARANCANGAN PABRIK DIETYL ETHER dari ETHANOL DENGAN  PROSES DEHIDRAS KATALIS ALUMINA DENGAN KAPASITAS 20.000    TON/TAHUN    (TUGAS KHUSUS PERANCANGAN REAKTOR (RE-201))
%U http://digilib.unila.ac.id/87083/
%X Dietil eter merupakan zat kimia DEE banyak digunakan sebagai bahan pelarut untuk  melakukan reaksi-reaksi organik dan memisahkan senyawa organik. DEE memiliki  nilai ekonomis yang tinggi karena banyak digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi  organik dan mulai dikembangkan untuk bahan bakar alternative. Diethyl ether  didapatkan oleh reaksi dehidrasi etanol dengan menggunakan katalis asam kuat atau  alumina. Penyediaan kebutuhan Dietil Eter dalam negeri masih sepenuhnya diperoleh dari  impor, sehingga peluang untuk didirikanya pabrik Dietil Eter memiliki prospek yang bagus.  Penyediaan utilitas pabrik berupa sistem pengolahan dan penyediaan air, sistem refrigerasi,  serta penyedia udara dan instrumentasi. Kapasitas produksi pabrik nitrogliserin  direncanakan sebesar 20.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik  DEE direncanakan akan didirikan di Jl. Raya Manyar, Manyarejo, Kecamatan  Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 158  orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi lini.  Dari analisis ekonomi diperoleh:  Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 1.051.787.973.142  Working Capital Investment (WCI) = Rp 158.609.642.319  Total Capital Investment (TCI) = Rp 1.273.397.615.462  Total Production Cost (TPC) = Rp 3.257.867.492.703  Break Even Point (BEP) = 39,5%  Shut Down Point (SDP) = 28,5%  Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,2 tahun  Pay Out Time after taxes (POT)a = 1,482 tahun  Return on Investment before taxes (ROI)b = 60,6%  Return on Investment after taxes (ROI)a = 58%  Discounted cash flow (DCF) = 57,55%  Berdasarkan hasil analisis diatas, maka pendirian pabrik propilen oksida ini layak untuk  dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dari sisi ekonomi dan  mempunyai prospek yang relatif baik.  Diethyl ether is a DEE chemical substance widely used as a solvent to carry out  organic reactions and separate organic compounds. DEE has high economic value  because it is widely used as a solvent for organic reactions and is starting to be  developed as an alternative fuel. Diethyl ether is obtained by the ethanol  dehydration reaction using a strong acid or alumina catalyst. The supply of domestic  Diethyl Ether needs is still entirely obtained from imports, so the opportunity to  establish a Diethyl Ether factory has good prospects. Provision of factory utilities  in the form of water processing and supply systems, refrigeration systems, as well  as air and instrumentation supplies. The production capacity of the nitroglycerin  factory is planned at 20,000 tons/year with 330 working days in 1 year. The DEE  factory location is planned to be established on Jl. Raya Manyar, Manyarejo,  Manyar District, Gresik Regency, East Java. The workforce required is 158 people  in the form of a Limited Liability Company (PT) with a line organizational  structure.    Analysis economic obtained:  Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 1.051.787.973.142  Working Capital Investment (WCI) = Rp 158.609.642.319  Total Capital Investment (TCI) = Rp 1.273.397.615.462  Total Production Cost (TPC) = Rp 3.257.867.492.703  Break Even Point (BEP) = 39,5%  Shut Down Point (SDP) = 28,5%Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,2 tahun  Pay Out Time after taxes (POT)a = 1,482 tahun  Return on Investment before taxes (ROI)b = 60,6%  Return on Investment after taxes (ROI)a = 58%  Discounted cash flow (DCF) = 57,55%  Based on the result of the analysis above, the establishment of this propylene oxide  factory is worthy of further study, because it is a factory that is profitable from an  economic perspective and has relatively good prospects.