TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints87186 UR - http://digilib.unila.ac.id/87186/ A1 - Sephia , Aruma Mutiara Y1 - 2024/06/12/ N2 - Latar belakang: Ulkus diabetikum adalah luka terbuka pada permukaan kulit pasien diabetes yang menyebabkan gangguan pada saraf perifer dan otonom. Jika infeksi pada ulkus diabetikum tidak segera diatasi maka dapat memerlukan tindakan amputasi. Selain dengan pemantauan kadar gula darah, salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah terapi antibiotik empiris. Tingginya penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat mengakibatkan peningkatan biaya pengobatan serta risiko resistensi antibiotik. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan secara retrospektif. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 69 data rekam medis pasien rawat inap ulkus diabetikum di RSUD Pringsewu tahun 2022. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling. Evaluasi antibiotik dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode gyssens. Hasil: Hasil analisis statistik bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas penggunaan antibiotik empiris terhadap luaran klinis pasien rawat inap ulkus diabetikum di RSUD Pringsewu tahun 2022. Kesimpulan: Terdapat hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik empiris terhadap luaran klinis pasien rawat inap ulkus diabetikum di RSUD Pringsewu tahun 2022. Kata Kunci: Antibiotik Empiris, Gyssens, Luaran Klinis, Ulkus Diabetikum Background: Diabetic foot ulcers are open wounds on the surface of the skin of diabetic patients which cause disorders of the peripheral and autonomic nerves. If the infection in a diabetic ulcer is not treated immediately, it can require amputation. Apart from monitoring blood sugar levels, one of the actions that can be taken is empiric antibiotic therapy. The high irrational use of antibiotics can result in increased medical costs and the risk of antibiotic resistance. Method: This research method is observational analytic with a cross-sectional approach carried out retrospectively. The sample in this study consisted of 69 medical record at the inpatients with diabetic ulcers of RSUD Pringsewu in 2022. Data collection was carried out using a purposive sampling method. Antibiotic evaluation was carried out qualitatively using the Gyssens method. Results: The results of bivariate statistical analysis showed that there was a significant relationship between the rationality of empirical antibiotic use and the clinical outcomes of inpatients with diabetic ulcers at RSUD Pringsewu in 2022. Conclusion: There is a relationship between the rationality of empirical antibiotic use and the clinical outcomes of inpatients with diabetic ulcers at Pringsewu Regional Hospital in 2022. Keywords: Empiric antibiotics, Gyssens, Clinical Outcomes, Diabetic Ulcers PB - FAKULTAS KEDOKTERAN TI - RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK EMPIRIS TERHADAP LUARAN KLINIS PADA PASIEN RAWAT INAP ULKUS DIABETIKUM MENGGUNAKAN METODE GYSSENS DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2022 AV - restricted ER -