creators_name: An'nisa , Rahayu Ningratri creators_id: 1716071039 type: other datestamp: 2025-05-20 08:04:43 lastmod: 2025-05-20 08:04:43 metadata_visibility: show title: KEPENTINGAN TIONGKOK DALAM MEDIASI KONFLIK IRAN-ARAB SAUDI PADA 2023 ispublished: pub subjects: 300 full_text_status: restricted abstract: Pada 2023 Iran dan Arab Saudi melakukan pemulihan hubungan diplomatik yang dimediasi oleh Tiongkok. Upaya Tiongkok tersebut merefleksikan kepentingan nasionalnya di Timur Tengah dalam China Arab Policy Paper berdasarkan banyaknya kerjasama Tiongkok dengan Iran dan Arab Saudi pada aspek ekonomi dan keamanan terutama terkait implementasi program BRI di kedua negara tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan kerjasama bilateral yang melatarbelakangi keterlibatan Tiongkok dalam mediasi penyelesaian konflik Iran- Arab Saudi pada 2023, untuk menjelaskan proses mediasi dan kepentingan Tiongkok dalam mediasi tersebut dengan menerapkan konsep quiet diplomacy dan konsep kepentingan nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data sekunder yang berasal dari dokumen resmi pemerintah Tiongkok, Iran, Arab Saudi, dan organisasi internasional, jurnal ilmiah yang diterbitkan lembaga think tank, dan laman website resmi. Sumber data tersebut diperoleh melalui teknik studi dokumentasi dan pustaka kemudian dianalisis dengan model analisis interaktif data. Hasil penelitian ini menunjukkan mediasi konflik Iran-Arab Saudi oleh Tiongkok melalui quiet diplomacy merupakan upaya mengamankan kepentingan ekonomi dan kepentingan keamanan Tiongkok dalam program BRI yang terhubung dengan Saudi Vision 2030 maupun 25-year Strategic Partnership Agreement dengan Iran. Mediasi tersebut merupakan alat dalam membentuk aliansi, mewujudkan perjanjian dan kerjasama, serta membangun kembali perdamaian di Timur Tengah. Kata kunci: kepentingan nasional, mediasi, Tiongkok, Iran, Arab Saudi. In 2023 Iran and Arab Saudi restored diplomatic relation mediated by Tiongkok. Tiongkok efforts reflect its national interest in Middle East on China Arab Policy Paper based on Tiongkok extensive cooperation with Iran and Arab Saudi on economic and security aspects, especially regarding the implementation of the BRI program in these two countries. This research is aimed to explaining bilateral cooperation that is behind Tiongkok involvement in the mediation of resolving the Iran-Arab Saudi conflict in 2023, to explain the process of quiet diplomacy and the interest of Tiongkok in this mediation by applying the theory of quiet diplomacy and concept of national interest. This research uses descriptive qualitative methods with secondary data sources from official document by Tiongkok, Iran and Arab Saudi government, international organization, scientific journal published by think tank, and official website pages. These data sources were obtained through documentation and library study techniques and analyzed using an interactive data analysis model. The result of this research indicated that the mediation of Iran and Arab Saudi conflict by Tiongkok through quiet diplomacy is an efforts to secure its economic and security interests in the BRI programs which is linked to Saudi Vision 2030 and 25-year Strategic Partnership Agreement with Iran. Mediation by Tiongok is also a tool in forming alliance, realizing agreements and cooperation, and rebuilding peace in the middle east. Keywords: national interest, mediation, Tiongkok, Iran, Saudi Arabia. date: 2024-06-07 date_type: published publisher: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK place_of_pub: UNIVERSITAS LAMPUNG citation: An'nisa , Rahayu Ningratri (2024) KEPENTINGAN TIONGKOK DALAM MEDIASI KONFLIK IRAN-ARAB SAUDI PADA 2023. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG. document_url: http://digilib.unila.ac.id/87352/1/ABSTRAK%20-%20annisa%20rahayu.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/87352/2/SKRIPSI%20FULL%20-%20annisa%20rahayu.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/87352/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN%20-%20annisa%20rahayu.pdf