title: DETERMINAN PREVALENSI BALITA STUNTING 34 PROVINSI DI    INDONESIA TAHUN 2017-2022
creator: 	Deswira,  Aulia	
subject: 300 Ilmu sosial
subject: 330 Ekonomi
description: Stunting is a nutritional problem that occurs in toddlers, where the toddler has a  short or very short body compared to children his age. Indonesia is the second  largest country with the highest prevalence rate in Southeast Asia. For this reason,  the Indonesian government is trying various ways to reduce the prevalence of  stunting. This study aims to determine the effect of women's average education,  exclusive breastfeeding, level of completion of toddler immunization, integrated  healthcare center activity, inadequate food consumption and proper sanitation on  the prevalence of stunting. This type of data is secondary data in the form of panel  data. By using panel data regression and multiple regression models (OLS). These  results show that the average female education, exclusive breastfeeding, integrated  healthcare center activity, inadequate food consumption, and adequate sanitation  have a significant negative effect on the prevalence of stunting in Indonesia.  Meanwhile, the level of completion of toddler immunization does not significantly  influence the prevalence of stunting in Indonesia in 2017-2022.    Keywords :    Average female education, exclusive breastfeeding, toodler  immunization completion rate, integrated healthcare center  activity, inadequate food consumption, proper sanitation,  prevalence of stunting  Stunting merupakan suatu masalah gizi yang terjadi pada balita, Dimana balita  tersebut memiliki tubuh pendek atau sangat pendek dibandingkan dengan amak  seusiannya. Indonesia merupakan negara terbesar kedua yang memiliki tingkat  prevalensi tertinggi di Asia Tenggara. Untuk itu pemerintah Indonesia sedang  mengupayakan berbagai cara untuk menurunkan prevalensi stunting. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui pengaruh rata-rata pendidikan perempuan, ASI  ekslusif, tingkat penyelesaian imunisasi balita, keaktifan posyandu, ketidakcukupan  konsumsi pangan dan sanitasi layak terhadap prevalensi stunting. Jenis data ini data  sekunder berupakan data panel. Dengan menggunakan regresi data panel dan model  regresi berganda (OLS). Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan  perempuan, ASI eksklusif, keaktifan posyandu, ketidakcukupan konsumsi pangan,  dan sanitasi layak berpengaruh negative signifikan terhadap prevalensi stunting di  Indonesia. Sedangkan untuk tingkat penyelesaian imunisasi balita tidak  berpengaruh secara signifikan terhadap prevalensi stunting di Indonesai tahun  2017-2022.    Kata Kunci : Rata-rata pendidikan perempuan, ASI eksklusif, tingkat  penyelesaian imunisasi balita, keaktifan posyandu,  ketidakcukupan konsumsi pangan, sanitasi layak, prevalensi  stunting
publisher: EKONOMI DAN BISNIS
date: 2024-07-29
type: Skripsi
type: NonPeerReviewed
format: text
identifier: http://digilib.unila.ac.id/87692/1/Deswira%20Aulia_2011021026_Abstrack%20-%20Deswira%20Aulia.pdf
format: text
identifier: http://digilib.unila.ac.id/87692/2/Deswira%20Aulia_2011021026_SKRIPSI%20FULL%20%282%29%20-%20Deswira%20Aulia.pdf
format: text
identifier: http://digilib.unila.ac.id/87692/3/Deswira%20Aulia_2011021026_Tanpa%20Pembahasan%20-%20Deswira%20Aulia.pdf
identifier:    Deswira, Aulia   (2024) DETERMINAN PREVALENSI BALITA STUNTING 34 PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2017-2022.  EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.     
relation: http://digilib.unila.ac.id/87692/