%A Vania Fadila Ahmad Adinda %T MODALITAS ANGGOTA DPRD PETAHANA DAPIL 1 KABUPATEN PESAWARAN PADA PEMILU 2024 %X Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modal yang dimiliki oleh anggota DPRD petahana di Dapil 1 Kabupaten Pesawaran dalam rangka mempertahankan kursi legislatif pada Pemilu 2024. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yang mengumpulkan data melalui wawancara dengan informan kunci dan analisis dokumen yang relevan untuk memperkuat hasil analisis. Teori yang dipakai adalah teori modalitas Kacung Marijan (2010), yang membagi modal menjadi tiga komponen utama: modal sosial, modal politik, dan modal ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, modal sosial yang kuat, dibangun melalui jaringan dan kekuatan pengaruh, menjadi faktor kunci dalam meningkatkan dukungan pemilih; kedua, modal politik yang dimiliki petahana yang berasal dari jabatan politik dan reputasi yakni pengalaman, posisi dalam partai, dan rekam jejak kinerja selama menjabat. Dan ketiga, meskipun modal ekonomi tidak menjadi faktor utama, dukungan finansial tetap berperan dalam memperkuat kegiatan sosial dan kampanye mereka. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan petahana dalam Pemilu 2024 tidak hanya ditentukan oleh kekuatan finansial, tetapi juga oleh kemampuan mereka untuk membangun dan mempertahankan hubungan positif dengan konstituen. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang faktor-faktor yang menentukan keberhasilan dalam kontestasi politik di tingkat lokal, serta implikasi bagi strategi pemilu yang lebih efektif di masa mendatang. Kata Kunci: Modal sosial, Modal politik, Petahana, Pemilu 2024 This research aims to analyze the capital owned by the incumbent DPRD members in Dapil 1 Pesawaran Regency in order to maintain legislative seats in the 2024 General Election. The methodology used is descriptive qualitative research, which collects data through interviews with key informants and analyzes relevant documents to strengthen the analysis results. The theory used is the Kacung Marijan (2010) modality theory, which divides capital into three main components: social capital, political capital, and economic capital. The results of the study show that: first, strong social capital, built through networks and influence, is a key factor in increasing voter support; second, the political capital owned by the incumbent comes from political positions and reputations, namely experience, positions within the party, and a track record of performance during their tenure. And third, although economic capital is not the main factor, financial support still plays a role in strengthening their social activities and campaigns. The conclusion of this study confirms that the success of the incumbent in the 2024 General Election is not only determined by their financial strength, but also by their ability to build and maintain positive relationships with constituents. This research provides important insight into the factors that determine the success of political contestation at the local level, as well as the implications for more effective election strategies in the future. Keywords: Social capital, Political capital, Incumbent, 2024 Election %D 2025 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 2116021082 %I ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %L eprints87889