@misc{eprints8808, month = {Februari}, title = {STUDI POTENSI SUMBER DAYA AIR UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI PEKON SUMBER AGUNG KECAMATAN SUOH KABUPATEN LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG }, author = {1015011056 M.Najmul Falah N.}, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Teknik}, year = {2015}, url = {http://digilib.unila.ac.id/8808/}, abstract = { Untuk memenuhi kebutuhan listrik didaerah perdesaan yang jauh dari jaringan listrik, dapat dimanfaatkan potensi energi setempat untuk membangkitkan listrik. Sumber energi setempat yang sangat potensial diantaranya adalah tenaga air yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Teknologi pembangkit listrik tenaga mikro hidro merupakan teknologi yang paling bagus untuk dikembangkan di daerah perdesaan yang jauh dari jaringan listrik. Sumber energi listrik dengan mikro hidro tergolong bersih dan ramah lingkungan karena berasal dari air sungai yang berada di hulu. Keanaekaragaman teknologi pembangkit listrik tenaga mikro hidro dapat diintegrasikan dengan jaringan yang ada, sehingga dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat dengan cara meningkatkan hasil produksi dari perdesaan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah perdesaan. Lokasi penelitian ini berada pada Sungai Gunung Lanang anak Sungai Way Semaka, Desa Sumber Agung Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data debit jam-jaman pada outlet Bendungan Way Besai selama 11 (sebelas) tahun, data hujan selama 2 (dua) tahun, data luas penampang sungai dan tinggi muka air, serta data luasan DAS. Dikarenakan keterbatasan data pada lokasi penelitian, maka dipakai data DAS yang terdekat yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan DAS Way Semaka dengan menggunakan metode regionalisasi. Metode yang digunakan dalam menghitung debit rancangan adalah metode (Flow Duration Curve) FDC. Debit rancangan yang diperoleh digunakan untuk menentukan desain pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Dari hasil analisis, metode regionalisasi dapat dipakai untuk memperkirakan debit Way Semaka dan Gunung Lanang, karena keterbatasan data hidrologi dan hidrolika pada kedua DAS tersebut. Hal ini dibuktikan dengan besarnya debit yang dihitung tidak jauh berbeda dengan besarnya debit terukur di lapangan. Hasil perhitungan debit dengan menggunakan metode FDC ini, nilainya mendekati debit terukur di lapangan. Q93\% untuk Sungai Gunung Lanang sebesar 0,0135 (m3/detik), sedangkan debit terukur sebesar 0,0137 (m3/detik). Dari hasil perhitungan daya listrik pada Sungai Gunung Lanang didapatkan daya listrik dengan efisiensi 60\% - 90\% dengan Q rancangan adalah Q50\% sebesar 0,0384 (m3/detik), menghasilkan daya listrik sebesar 1,81 ? 2,71 kW. Oleh karena itu Sungai Gunung Lanang cukup berpotensi untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Kata kunci: DAS, regionalisai, FDC, PLTMH To meet the electricity needs of rural areas far from the power grid, the local energy potential can be utilized to generate electricity. Local energy sources including the potential of hydropower that can be used for micro-hydro power plants (PLMTH). Technology of micro hydro power plant is the most mature technology to be developed in rural areas far from the power grid. Source of electrical energy with micro hydro relatively clean and environmentally friendly because it comes from the water that is in the upper river. Many of variety technology of micro hydro power plants can be integrated circuitry there, so it can be used optimally by the community with increase production of village so that can improve people's lives in rural areas. The location of this research is on a tributary of the River GunungLanangSemaka Way, Village of Great Suoh District of West Lampung. The data used in this study is the hourly flow data at the outlet dam Way Besai for 11 (eleven) years, rainfall data for 2 (two) years, cross-sectional area of data streams and watersheds, as well as the data area of the watershed. Due to the limitations of the data in the study site, then used the data nearby watershed that has characteristics similar to the DAS Way Semaka using regionalization. The method used in calculating the design discharge is a method (Flow Duration Curve) FDC. Debit design was used to determine the design of micro hydro power plant (PLTMH). From the analysis of regionalization method can be used to estimate discharge Semaka Way and GunungLanang, due to limited data on the hydrology and hydraulics of the basin. This is evidenced by the magnitude of the calculated discharge is not much different from the magnitude of the discharge measured in the field. Discharge calculation results using this FDC, its value approaching discharge Q93\% measured in the field with the FDC method for River GunungLanang at 0.0135 (m3 / sec), while the discharge measured at 0.0137 (m3 / sec). From the calculation of the electric power in the River GunungLanang obtained electric power with an efficiency of 60\% - 90\% with Q for the draft is Q50\% at 0.0384 (m3 / sec), generates electric power of 1.81 to 2.71 kW. Therefore River GunungLanang enough potential to be a micro hydro power plant (PLTMH). Keywords : Watershed, regionalization , FDC , MHP } }