@misc{eprints88565, month = {Mei}, title = {PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa Oleifera) TERHADAP KETEBALAN KERABANG, BOBOT KERABANG, DAN WARNA KERABANG PADA TELUR AYAM RAS ISA BROWN UMUR 79 MINGGU}, author = {Wijaya Yodha Rifqi }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2025}, url = {http://digilib.unila.ac.id/88565/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan level terbaik penambahan tepung daun kelor dalam ransum terhadap kualitas eksternal telur (ketebalan kerabang, bobot kerabang, dan warna kerabang) pada ayam ras petelur Isa Brown umur 79 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Pada setiap ulangan terdiri atas 9 ekor ayam ras petelur. Jumlah ayam ras petelur yang digunakan sebanyak 162 ekor dengan pemeliharaan dilakukan selama 42 hari. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu P1: Ransum dengan penambahan tepung daun kelor 1\% per kg ransum; P2: Ransum dengan penambahan tepung daun kelor 2\% per kg ransum; P3: Ransum dengan penambahan tepung daun kelor 3\% per kg ransum. Peubah yang diamati yaitu ketebalan kerabang, bobot kerabang dan warna kerabang telur ayam ras. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pemberian tepung daun kelor dalam pakan ayam ras secara signifikan (P{\ensuremath{<}}0,05) meningkatkan ketebalan kerabang telur. Namun, perlakuan ini tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (P{\ensuremath{>}}0,05) terhadap bobot maupun warna kerabang telur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) berpengaruh nyata pada ketebalan kerabang telur ayam ras isa brown berusia 79 minggu, dengan level penambahan 1\% (P1) memberikan hasil terbaik. Kata kunci : Daun Kelor (Moringa oleifera), telur, ketebalan kerabang, bobot kerabang dan warna kerabang telur This study aimed to determine the effect and optimal level of moringa leaf meal supplementation in the diet on the external quality of eggs (shell thickness, shell weight, and shell color) of 79-week-old Isa Brown laying hens. A Completely Randomized Design (CRD) was employed with 3 treatments and 6 replications. Each replication consisted of 9 laying hens. A total of 162 laying hens were used and were maintained for 42 days. The treatments were: P1: Diet with 1\% moringa leaf meal per kg of diet; P2: Diet with 2\% moringa leaf meal per kg of diet; P3: Diet with 3\% moringa leaf meal per kg of diet. The variables observed were shell thickness, shell weight, and shell color of chicken eggs. The results of this study showed that the provision of moringa leaf flour in purebred chicken feed significantly (P{\ensuremath{<}}0.05) increased the thickness of the egg shell. However, this treatment did not show a significant effect (P{\ensuremath{>}}0.05) on the weight or color of the egg shell. This study concluded that the addition of moringa flour (Moringa oleifera) had a significant effect on the thickness of the shell of 79- week-old brown broiler eggs, with the addition level of 1\% (P1) giving the best results. Kata kunci : Moringa leaves (Moringa oleifera), eggs, shell thickness, shell weight and egg shell color} }