%0 Thesis %9 Masters %A Hazizi, - %B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN %D 2025 %F eprints:88726 %I UNIVERSITAS LAMPUNG %T STRUKTUR, FUNGSI DAN MAKNA NASIP DALAM ACARA NGUWARI PADA MASYARAKAT MARGA BENAWANG DI KOTAAGUNG DAN PENGEMBANGAN MATERI AJAR TEKS SASTRA DI SMA %U http://digilib.unila.ac.id/88726/ %X Masyarakat Lampung khususnya Marga Benawang di daerah Kotaagung memiliki sebuah tradisi yang khas dan menarik pada saat menjamu tamu yaitu dengan melantukan sebuah sastra lisan bernama nasip. Namun demikian, bentuk sastra lisan tersebut belum mendapatkan tempat dalam pembelajaran di sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Kecamatan Kotaagung. Masalah dalam penelitian ini adalah struktur, fungsi dan makna pada nasip serta pengembangan materi ajar teks sastra. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nasip berdasarkan struktur, fungsi dan maknanya serta mengembangkan materi ajar teks sastra di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian research and development (R&D) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengunakan pengembangan dengan model ADDIE menurut Branch. Pada metode ini terdapat lima tahapan, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evalution. Sumber data dalam penelitian ini adalah enam buah teks nasip yang terdapat pada masyarakat Marga Benawang di Kotaagung dan data dalam penelitian ini adalah kata, frasa dan kalimat yang terdapat pada teks sastra lisan nasip tersebut. Hasil penelitian tentang struktur, fungsi dan makna nasip dikembangkan menjadi handout materi ajar teks sastra di SMA. Pengembangan produk telah sesuai pada hasil analisis kebutuhan dan kurikulum. Produk divalidasi oleh ahli materi dan bahasa dengan persentase 96% dengan kategori sangat layak serta validasi oleh praktisi berupa kelayakan materi dengan persentase 80,70% dengan kategori layak. Uji coba pemakaian produk pengembangan pada siswa menunjukkan persentase sebesar 89,50% dalam kategori sangat sesuai dan akurat. Kata kunci: Nasip, Nguwari, Pengembangan, Materi Ajar. Masyarakat Lampung khususni Marga Benawang di daerah Kotaagung ngedok tradisi sai khas rik menarik guwai nerima tamu yakdolah ngelantunkon sastra lisan sai bugelar nasip. Kidang, rupa sastra lisan seno makung mansa jengan dilom pembelajaran di sekula-sekula sai wat di Kecamatan Kotaagung. Masalah dilom penelitian hinji iyulah struktur, fungsi rik makna nasip dalih pengembangan materi ajar teks sastra. Tujuan penelitian hinji iyulah ngeanalisis nasip bedasarkon struktur, fungsi rik maknani dalih ngembangkon materi ajar teks sastra di SMA. Penelitian hinji ngerupakon penelitian research and development (R&D) Sai makai pendekatan kualitatif. Penelitian hinji ngegunakon pengembangan makai model ADDIE menurut Branch. Di metode hinji ngedok lima tahapan, yakdolah analysis, design, development, implementation, dan evalution. Sumber data dilom penelitian hinji iyulah enom buah teks nasip sai wat jama masyarakat Marga Benawang di Kotaagung rik data dilom penelitian hinji iyulah kata, frasa rik kalimat sai wat di teks sastra lisan nasip seno. Hasil penelitian tentang struktur, fungsi rik makna nasip dikembangkon jadi handout materi ajar teks sastra di SMA. Pengembangan produk radu sesuai jama hasil analisis kebutuhan rik kurikulum. Produk divalidasi ulih ahli materi rik bahasa mansa persentase 96% sai kategorini sangat layak dalih validasi ulih praktisi berupa kelayakan materi mansa persentase 80,70% sai kategorini layak. Uji coba pemakaian produk pengembangan jama siswa nunjukkon persentase 89,50% dilom kategori sangat sesuai dan akurat. Kata kunci: Nasip, Nguwari, Pengembangan, Materi Ajar. The Lampung people, particularly the Benawang clan in the Kotaagung region, have a unique and culturally significant tradition of welcoming guests by reciting an oral literary form known as nasip. However, this form of oral literature has yet to be integrated into the curriculum of schools within the Kotaagung subdistrict. This study addresses issues related to the structure, function, and meaning of nasip, as well as the development of instructional materials for teaching literary texts at the senior high school level. This research adopts a research and development (R&D) design using a qualitative approach. The development process follows the ADDIE model proposed by Branch, which includes five stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The data sources in this study consist of six nasip texts collected from the Benawang clan community in Kotaagung. The data analyzed in this research include words, phrases, and sentences found within these oral literary texts. The findings regarding the structure, function, and meaning of nasip were used to develop a handout as instructional material for teaching literature in senior high schools. The product was designed based on a needs analysis and aligned with the existing curriculum. Expert validation in content and language yielded a score of 96%, categorized as highly feasible, while practitioner validation in terms of material suitability resulted in a score of 80.70%, indicating feasible status. The product trial conducted with students showed a suitability rate of 89.50%, falling under the category of highly appropriate and accurate. Keywords: Nasip, Nguwari, Development, Teaching Material.