TY  - GEN
CY  - UNIVERSITAS LAMPUNG
ID  - eprints88801
UR  - http://digilib.unila.ac.id/88801/
A1  - Komang, Tereza Tri Wijaya
Y1  - 2025/06/04/
N2  - 
Background: TB-HIV/AIDS co-infection is a major challenge in the world of
health due to the high mortality rate and complications caused. The weak immune
system in HIV/AIDS patients increases the risk of therapy failure and drug
resistance. Therefore, evaluating the rationality of using antituberculosis drugs is
very important to ensure the effectiveness of treatment in this patient group.
Methods: This study used a descriptive approach by collecting data retrospectively
through medical records of TB-HIV coinfection patients at Dr. H. Abdul Moeloek
Hospital, Lampung Province for the period 2019-2024. The sampling technique
used was the total sampling technique. Evaluation of the rationality of the use of
Antituberculosis Drugs was carried out using the Gyssens flow method.
Results: The characteristics of TB-HIV patients in this study were dominated by
men (78.6%) and early adulthood (50.1%). The type of antituberculosis drug most
widely used was Fixed Dose Combination (92.9%). Evaluation using the Gyssens
method, as many as 3 patients (21.4%) of TB-HIV/AIDS received rational
antituberculosis drug therapy and (78.6%) received irrational therapy, inappropriate
therapy occurred in category IIIB patients experiencing too short a duration of
treatment, and category IIA patients received inappropriate drug doses.
Conclusion: Most of the use of antituberculosis drugs in TB-HIV/AIDS patients
requires optimization, especially regarding the duration and dose of therapy to
achieve the desired therapeutic outcome.


Keywords: Gyssens, HIV/AIDS, Rationality of Antituberculosis Drugs
Latar Belakang: Koinfeksi TB-HIV/AIDS menjadi tantangan besar dalam dunia
kesehatan karena tingginya angka kematian dan komplikasi yang ditimbulkan.
Sistem imun yang lemah pada pasien HIV/AIDS meningkatkan risiko kegagalan
terapi dan resistensi obat. Oleh karena itu, evaluasi rasionalitas penggunaan obat
antituberkulosis sangat penting untuk memastikan efektivitas pengobatan pada
kelompok pasien ini. 
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan pengambilan
data secara retrospektif melalui rekam medis pasien koinfeksi TB-HIV/AIDS di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung periode 2019-2024. Teknik
sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Evaluasi rasionalitas
penggunaan Obat Antituberkulosis dilakukan dengan metode alur Gyssens. 
Hasil: Karakteristik pasien TB-HIV dalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki
(78,6%) dan usia dewasa awal (50,1%). Jenis obat antituberkulosis yang paling
banyak digunakan adalah Kombinasi Dosis Tetap (92,9%). Evaluasi  menggunakan
metode Gyssens, sebanyak 3 pasien (21,4%) TB-HIV/AIDS memperoleh terapi
obat antituberkulosis yang rasional dan (78,6%) memperoleh terapi tidak rasional,
ketidaksesuaian terapi terjadi pada kategori IIIB  pasien mengalami durasi
pengobatan yang terlalu singkat, dan kategori IIA pasien menerima dosis obat tidak
sesuai.
Kesimpulan: Sebagian besar penggunaan obat antituberkulosis pada pasien TBHIV/AIDS
memerlukan
optimalisasi,
terutama
terkait
durasi
dan
dosis
terapi
untuk

mencapai
outcome
terapi
yang
diinginkan.




Kata Kunci: Gyssens, HIV/AIDS, Rasionalitas Obat Antituberkulosis 
PB  - FAKULTAS KEDOKTERAN
TI  - EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA
PASIEN KOINFEKSI TB-HIV/AIDS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG PERIODE 2019-2024 MENGGUNAKAN METODE 
GYSSENS
AV  - restricted
ER  -