%A  - Romlah 
%T PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
DAN NONKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
KELAS IV SEKOLAH DASAR
%X Masalah dalam penelitian ini adalah kuranngnya pemahaman pendidik terhadap
asesmen diagnostik, baik itu asesmen diagnostik kognitif maupun asesmen
diagnostik nonkognitif sehingga pendidik serinngkali merasa kesulitan dalam
merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar peserta
didi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen asesmen diagnostik
kognitif dan nonkognitif pada pembelajaran diferensiasi yang valid, dan praktis.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development (R&D),
pengembangan dilakukan mengacu pada teori Borg & Gall. Sampel dalam
penelitian ini adalah pendidik dan peserta didik kelas IV di SDN 2 Sumur
Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Hasil rata-rata akhir dari
validasi ahli evaluasi, ahli materi, dan ahli bahasa diperoleh nilai sebesar 82%
dengan kriteria sangat valid. Hasil uji praktikalitas respon peserta didik diperoleh
nilai sebesar 88% dengan kriteria sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen asesmen diagnostik kognitif dan
nonkognitif valid dan praktis untuk digunakan pada pembelajaran diferensiasi di
sekolah dasar.
Kata Kunci : Asesmen Diagnostik Kognitif, Asesmen Diagnostik Nonkognitif,
Pembelajaran Diferensiasi

The problem in this research is educators' lack of understanding of diagnostic
assessments, both cognitive diagnostic assessments and non-cognitive diagnostic
assessments, so educators often find it difficult to design learning that suits
students' needs and learning styles. This research aims to produce cognitive and
non-cognitive diagnostic assessment instruments in differentiated learning that are
valid and practical. This research is a type of Research and Development (R&D)
research, development is carried out referring to Borg & Gall's theory. The
samples in this research were educators and students of class IV at SDN 2 Sumur,
Ketapang District, South Lampung Regency. The final average results from the
validation of evaluation experts, material experts and language experts obtained a
score of 82% with very valid criteria. The practicality test results of student
responses obtained a score of 88% with very practical criteria. Based on the results
of this research, it can be concluded that the cognitive and non-cognitive diagnostic
assessment instruments are valid and practical for use in differentiated learning in
elementary schools.
Keywords: Cognitive Diagnostic Assessment, Non-Cognitive Diagnostic
Assessment, Differentiated Learning
%D 2025
%I UNIVERSITAS LAMPUNG
%L eprints88843