%A  PRATAMA  PUTRA  GEDE ARI 
%T ANALISIS INSTITUSIONALISME BARU TERHADAP KHILAFATUL MUSLIMIN DAN SIKAP ANGGOTA MENGENAI DEMOKRASI(STUDI DI PROVINSI LAMPUNG) 
%X Indonesia  merupakan  negara  demokrasi,  namun  di  dalamnya  berkembang organisasi  yang  menolak  sistem  tersebut  dan  mengusung  konsep  khilafah,  salah satunya  adalah  Khilafatul  Muslimin.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengkaji Khilafatul  Muslimin  menggunakan  pendekatan  teori  Institusionalisme  Baru (historis,  pilihan  rasional,  sosiologis,  konstruktivis,  dan  jaringan),  serta menganalisis sikap anggotanya terhadap demokrasi melalui teori Budaya Politik.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  kualitatif  dengan  teknik  pengumpulan data  berupa  wawancara  semi-terstruktur  terhadap  tokoh  dan  anggota  Khilafatul Muslimin,  pejabat  Badan  Kesbangpol  Provinsi  Lampung,  serta  pengamat radikalisme; observasi non-partisipatif terhadap aktivitas organisasi di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan; dokumentasi atas peristiwa-peristiwa yang  melibatkan  Khilafatul  Muslimin;  serta  studi  pustaka  dari  dokumen  internal dan literatur ilmiah relevan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara historis, Khilafatul Muslimin dibentuk melalui Ma?lumat dan figur sentral sebagai sumber legitimasi; (2) secara pilihan  rasional,  organisasi  bersikap  adaptif  terhadap  sistem  demokrasi,  tanpa konfrontasi  langsung;  (3)  secara  sosiologis,  identitas  kolektif  dibentuk  melalui simbol, tradisi, dan norma internal; (4) secara konstruktivis, narasi ideologis yang dikembangkan menciptakan konstruksi sosial alternatif berbasis khilafah; dan (5) secara  jaringan,  struktur  organisasi  mendukung  koordinasi  nilai  serta  penguatan kontrol ideologis lintas wilayah. Adapun sikap anggota terhadap politik elektoral cenderung pasif dan apatis, berlandaskan keyakinan bahwa kekuasaan berasal dari Allah, meski tetap berada dalam kerangka hukum negara demokrasi. 
Kata Kunci: Khilafatul Muslimin, demokrasi, institusionalisme 

Indonesia  is  a  democratic  country,  yet  within  it  exists  an  organization  that ideologically  rejects  democracy  and  promotes  the  concept  of  a  caliphate? Khilafatul Muslimin. This study analyzes the organization through the lens of New Institutionalism  (historical,  rational  choice,  sociological,  constructivist,  and network)  and  examines  its  members?  attitudes  toward  democracy  using  Political Culture theory.  The  research  employs  a  qualitative  method  with  data  collected  through  semi- structured interviews with Khilafatul Muslimin members and leaders, Kesbangpol officials,  and  radicalism  observers;  non-participant  observation  of  the  group?s activities  in  Bandar  Lampung  and  South  Lampung;  documentation  of  relevant events; and literature review of internal and academic sources.  The findings reveal that: (1) historically, the organization was established through a Ma?l?mat and central figure; (2) rationally, it shows adaptive behavior without direct confrontation; (3) sociologically, identity is built through internal norms and symbols; (4) constructively, it forms an alternative social reality based on caliphate narratives;  and  (5)  organizationally,  it  coordinates  values  and  controls  ideology through regional networks. Members? attitudes toward electoral politics tend to be passive  and  apathetic,  grounded  in  the  belief  that  authority  belongs  to  God, although they remain within the legal framework of the democratic state.  
Keywords: Khilafatul Muslimin, democracy, institutionalism
%D 2025
%I UNIVERSITAS LAMPUNG 
%L eprints88860