%0 Thesis
%9 Masters
%A SASMIKA DWI , SURYANTO
%B FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
%D 2025
%F eprints:88966
%I UNIVERSITAS LAMPUNG
%P 2126021010
%T STUDI PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA  DI KABUPATEN MESUJI  TAHUN 2018-2022  
%U http://digilib.unila.ac.id/88966/
%X Persentase penduduk miskin Kabupaten Mesuji selalu terkecil di antara Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, namun di sisi lain IPM Kabupaten Mesuji juga terendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana peningkatan IPM di Kabupaten Mesuji Tahun 2018-2022 dan mengapa IPM Kabupaten Mesuji selalu terendah di antara Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Pengumpulan data melalui Focus Group Discussion, wawancara dan dokumentasi.  Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. Analisis bagaimana peningkatan IPM menggunakan teori/konsep pertumbuhan IPM dan analisis mengapa IPM Kabupaten Mesuji tertinggal dari Kabupaten/Kota lainnya menggunakan teori Human Development Indeks. Hasil penelitian dengan analisis peningkatan IPM, menemukan bahwa peningkatan IPM Kabupaten Mesuji dari 62,88 di tahun 2018 menjadi 64,94 di tahun 2022 menunjukkan pertumbuhan dengan tren yang positif sebesar 3,28% per tahun atau 0,81% per tahun. Tren pertumbuhan yang positif belum dapat mengubah posisi IPM Kabupaten Mesuji di antara Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung dan masih jauh dari rata-rata IPM Provinsi sebesar  70,45 serta belum memenuhi target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).  Kondisi ini karena sejak awal IPM Mesuji sudah tertinggal jauh dari rata-rata Provinsi Lampung.  Hasil analisis ketertinggalan IPM menemukan beberapa hal yang diidentifikasi menghambat peningkatan IPM, yaitu: intervensi kebijakan belum dapat mengubah mindset masyarakat yang kurang memandang penting pendidikan; pemerataan fasilitas dan kualitas pendidikan yang masih kurang; akses terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil yang masih sulit; dominasi sektor informal, tingkat pendapatan dan kurangnya lapangan pekerjaan formal; kondisi infrastruktur yang kurang mendukung; sinkronisasi dan efektivitas kebijakan dalam penyusunan program, anggaran, koordinasi antar instansi, monitoring dan evaluasi yang kurang efektif; serta akurasi dan basis data yang kurang tepat.  Aspek terlemah yang sekaligus dapat menjadi pengungkit untuk peningkatan IPM Kabupaten Mesuji adalah Indeks Pengetahuan meliputi Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS).    Kata Kunci: Evaluasi, Indeks Pembangunan Manusia, Mesuji     The poverty in Mesuji Regency has consistently been the lowest among Regencies/Cities in Lampung Province, however, on the other hand, Mesuji Regency's Human Development Index (HDI) is also the lowest. This research aims to analyze how the HDI in Mesuji Regency improved from 2018 to 2022 and why Mesuji Regency's HDI consistently ranks lowest among Regencies/Cities in Lampung Province. Data were collected through Focus Group discussions, interviews, and documentation.  Data validity was ensured using source and technical triangulation. The analysis of HDI improvement utilized the theory/concept of HDI growth, while the analysis of why Mesuji Regency's HDI lags behind other Regencies/Cities used the Human Development Index theory. The research findings from the HDI improvement analysis indicate that Mesuji Regency's HDI increased from 62.88 in 2018 to 64.94 in 2022, demonstrating a positive growth trend of 3.28% per year or 0.81% annually. This positive growth trend has not yet altered Mesuji Regency's HDI position among Regencies/Cities in Lampung Province and remains significantly below the Provincial HDI average of 70.45, as well as falling short of the targets set in the Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD). This condition is attributed to Mesuji's HDI being substantially lower than the Lampung Province average from the outset. The analysis of HDI disparity identified several factors hindering HDI improvement, including: policy interventions that have not effectively changed the public's undervaluing of education; persistent disparities in educational facilities and quality; limited access to healthcare services in remote areas; the dominance of the informal sector, low-income levels, and a scarcity of formal employment opportunities; inadequate infrastructure conditions; insufficient synchronization and effectiveness of policies in program formulation, budgeting, inter-agency coordination, and monitoring and evaluation; and inaccurate data and unreliable databases. The weakest aspect, which simultaneously presents a leverage point for improving Mesuji Regency's HDI, is the Knowledge Index, encompassing the Average Years of Schooling (RLS) and Expected Years of Schooling (HLS).    Keywords: Evaluation, Human Development Index, Mesuji