%0 Generic %A AHMAD, RIFA’I ARIEF %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2025 %F eprints:89133 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %T KEPENTINGAN INDONESIA DALAM KEBIJAKAN EKSPOR NIKEL DI ERA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO PERIODE 2020-2024 %U http://digilib.unila.ac.id/89133/ %X Penelitian ini menganalisis kepentingan Indonesia dalam kebijakan ekspor nikel selama periode pemerintahan Joko Widodo (2020–2024), dengan fokus pada pelarangan ekspor bijih nikel mentah untuk mendorong hilirisasi industri. Sebagai pemilik 54% cadangan nikel global, Indonesia bertujuan meningkatkan nilai tambah ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan analisis data sekunder menunjukkan bahwa kebijakan ini berhasil meningkatkan nilai ekspor produk hilir nikel dari USD 1,2 miliar (2019) menjadi USD 45 miliar (2024), menarik investasi asing senilai USD 35 miliar, serta menciptakan 48.000 lapangan kerja langsung. Namun, tantangan seperti gugatan Uni Eropa di WTO, dominasi investasi asing (terutama China), dan ketergantungan teknologi mengancam keberlanjutan kebijakan. Melalui perspektif teori kepentingan nasional (Keohane) dan hilirisasi (List), peneliti menyimpulkan bahwa kepentingan Indonesia dalam kebijakan larangan ekspor nikel adalah untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, meningkatkan nilai tambah ekonomi, dan transfer teknologi asing. Rekomendasi mencakup peningkatan anggaran riset, reformasi regulasi ketenagakerjaan, serta diversifikasi kerja sama internasional. Kata Kunci: Hilirisasi, Investasi Asing, Kebijakan Ekspor Nikel, Kepentingan Nasional, Transfer Teknologi.