@misc{eprints89136, month = {Juni}, title = {PERBANDINGAN KEBIJAKAN RESPONSIF GENDER INDONESIA DAN AUSTRALIA TERKAIT PERUBAHAN IKLIM}, author = {AQILAH ZENIA RIFQA }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK }, year = {2025}, url = {http://digilib.unila.ac.id/89136/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan bagaimana kebijakan perubahan iklim yang responsif gender di Indonesia dan Australia berinteraksi dengan rezim internasional. Pendekatan deskriptif digunakan dengan mengacu pada kerangka Bernstein dan Cashore (2012) yang membagi keterkaitan rezim internasional ke dalam empat jalur: aturan internasional, norma dan wacana global, mekanisme pasar, serta akses langsung ke proses kebijakan domestik. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif komparatif melalui analisis dokumen kebijakan nasional, laporan lembaga internasional, serta publikasi resmi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia aktif mengadaptasi prinsip-prinsip internasional ke dalam kebijakan nasional, seperti tercermin dalam Enhanced NDC 2022 dan RAN-GPI 2024. Di mekanisme pasar, Indonesia menciptakan instrumen seperti Climate Budget Tagging dan menerapkan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) sebagai bentuk sertifikasi keberlanjutan yang mengintegrasikan aspek gender serta menjadi alat diplomasi dalam menghadapi regulasi perdagangan internasional. Sementara itu, Australia menonjol dalam kapasitas kelembagaan dan sistem hukum yang kuat, serta aktif menggunakan diplomasi nilai untuk mempromosikan kesetaraan gender di tingkat kawasan melalui program seperti Equal by 30 dan lembaga seperti WGEA. Kesimpulannya, bentuk keterkaitan rezim internasional dalam kebijakan iklim responsif gender tidak seragam, melainkan sangat bergantung pada kapasitas, konteks nasional, dan posisi global masing-masing negara. Kata kunci: Rezim Internasional, Gender, Perubahan Iklim} }