TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints89161 UR - http://digilib.unila.ac.id/89161/ IS - A1 - Ahmad , Rafki Makarim Y1 - 2025/06/11/ N2 - Perkembangan teknologi finansial, khususnya layanan pinjaman online berbasis peer-to-peer lending, telah memberikan kemudahan akses keuangan bagi masyarakat. Namun di balik kemudahan tersebut muncul permasalahan serius berupa penyalahgunaan data pribadi konsumen, yang tidak jarang berujung pada intimidasi, pelecehan, hingga kerugian psikologis dan material. Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam konteks ini menjadi isu penting, mengingat banyaknya kasus pelanggaran privasi oleh penyelenggara pinjaman online, khususnya yang tidak terdaftar di OJK. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah mekanisme pelaksanaan pinjaman online oleh konsumen di Indonesia serta bentuk perlindungan hukum terhadap penyalahgunaan data pribadi dalam aktivitas tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian normatif. Tipe penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, pendekatan perundang-undangan, menggunakan sumber data sekunder dengan bahan hukum primer, sekunder dan tersier metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi pustaka dan analisis data dilakukan dan komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pinjaman online dilakukan melalui sistem digital yang melibatkan proses verifikasi data pribadi tanpa tatap muka, namun seringkali belum disertai dengan mekanisme perlindungan data yang memadai. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen terbagi menjadi dua: preventif dan represif. Upaya preventif meliputi pemenuhan kewajiban penyelenggara untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data, transparansi, serta pemberian edukasi kepada konsumen. Sementara itu, upaya represif mencakup jalur penyelesaian sengketa secara litigasi dan non-litigasi. Kata kunci: Perlindungan Hukum, Penyalahgunaan Data Pribadi, Pinjaman Online The development of financial technology, particularly peer-to-peer lending services, has increased financial accessibility for the public. However, behind this convenience lies a serious issue of personal data misuse, which often leads to intimidation, harassment, and both psychological and material losses. Legal protection for consumers in this context becomes crucial, given the increasing number of privacy violations committed by online lending providers, especially those not registered with the Financial Services Authority (OJK). This research focuses on two main problems: the mechanism of online lending implementation by consumers in Indonesia and the form of legal protection against the misuse of personal data in such activities. The type of research used in writing this thesis is normative. with a descriptive method and a statutory approach. It uses secondary data consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials. The data collection method applied is literature review, while the data is analyzed normatively and comprehensively. The research findings indicate that the implementation of online lending is conducted through a digital system involving personal data verification without face-to-face interaction. However, this process often lacks adequate data protection mechanisms. Legal protection for consumers is divided into two forms: preventive and repressive. Preventive measures include the obligation of service providers to ensure the confidentiality and security of personal data, maintain transparency, and provide consumer education. Meanwhile, repressive measures involve dispute resolution through both litigation and non-litigation channels. Keywords:Legal Protection, Personal Data Misuse Online Loans PB - FAKULTAS HUKUM SN - TI - PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENYALAHGUNAAN DATA PRIBADI DALAM AKTIVITAS PINJAMAN ONLINE SP - AV - restricted EP - ER -