@mastersthesis{eprints89284, month = {Juni}, title = {MODALITAS KEMENANGAN PASANGAN WAHDI DAN QOMARU PADA PILKADA KOTA METRO TAHUN 2020 }, school = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, author = {Nurul Khotimah Shofarani }, year = {2025}, url = {http://digilib.unila.ac.id/89284/}, abstract = { Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemenangan Wahdi dan Qomaru sebagai Walikota dan Wakil Walikota pada pilkada Metro tahun 2020 yang mencalonkan diri sebagai calon independen pertama di Kota Metro sekaligus kemenangan pertama calon independen di Metro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mendeskripsikan modal yang digunakan Wahdi dan Qomaru untuk memenangi pilkada. Data didapatkan melalui wawancara, analisis dokumen, dan observasi di lapangan. Informan penelitian ini adalah tim sukses Wahdi dan Qomaru, tim sukses pasangan pesaing (Anna Morinda), akademisi, masyarakat, dan organisasi islam. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik validasi data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, modal politik Wahdi adalah Kepala Seksi Dinas Kesehatan Kota Metro dan Qomaru sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama tahun 2013 serta Kepala Seksi penyelenggaraan haji dan umroh. Modal sosial Wahdi adalah pengurus Muhammadiyah Metro dan KAHMI Metro. Sedangkan Qomaru merupakan Ketua Pembina Komunikasi Umat Beragama Metro periode 2012-2017. Sedangkan modal ekonomi Wahdi merupakan Direktur Rumah Sakit tipe B, pemilik hotel Gran Skuntum dan tempat wisata TMII Metro. Ketiga modal tersebut dimanfaatkan oleh calon untuk mendapatkan dukungan pada pilkada Metro sehingga pasangan calon tersebut berhasil menjadi Walikota dan Wakil Walikota Metro periode 2020-2024. Namun pasangan tersebut kalah pada pilkada Metro 2024, meskipun didukung oleh banyak partai. Kata kunci: Calon Independen, Pilkada Metro 2020, Modal Sosial, Modal Ekonomi, Modal Politik } }