%0 Generic %A YOHANES , KEVIN %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2025 %F eprints:89335 %I FAKULTAS HUKUM %T TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PELAKU KEJAHATAN PEMAKSAAN ANAK BERHUBUNGAN SEKSUAL DENGAN HEWAN DI KEPOLISIAN RESOR TASIKMALAYA %U http://digilib.unila.ac.id/89335/ %X Salah satu kasus tindak pidana yang melibatkan anak dan menimbulkan dampak serius terhadap korban adalah kasus kejahatan seksual yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada Juli 2022. Dalam kasus ini, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun menjadi korban pemaksaan oleh teman-temannya untuk melakukan hubungan seksual dengan seekor kucing, disertai dengan kekerasan fisik dan psikologis. Peristiwa tersebut direkam dan videonya disebarluaskan, menyebabkan korban mengalami tekanan mental yang berat hingga akhirnya meninggal dunia. Permasalahan yang diteliti oleh penulis adalah faktor penyebab terhadap pelaku kejahatan pemaksaan anak berhubungan seksual dengan hewan dan upaya penanggulangan terhadap pelaku kejahatan pemaksaan anak berhubungan seksual dengan hewan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis normatif dan yuridis empiris. Narasumber pada peneliltian ini terdiri dari Kepolisian Resor Tasikmalaya, dosen fakultas hukum bagian pidana Universitas Lampung, dan dosen ahli kriminologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. Sumber data sekunder berupa studi kepustakaan dan merujuk pada informasi yang diperoleh melalui penelusuran literatur, peraturan, dan norma yang terkait dengan masalah yang menjadi fokus dalam skripsi ini. Hasil dari penelitian adalah bahwa faktor yang melatarbelakangi kasus pemaksaan anak untuk berhubungan seksual dengan hewan meliputi lingkungan, pola asuh keluarga, dan kondisi psikologis pelaku. Lingkungan yang kurang terkontrol, akses terhadap informasi digital tanpa filter, serta pola pengasuhan yang minim edukasi moral dan etika berkontribusi terhadap terbentuknya perilaku menyimpang pada pelaku. Polres Tasikmalaya menerapkan langkah-langkah sesuai dengan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dengan pendekatan diversi untuk menghindari dampak negatif proses peradilan formal. Langkah yang diambil meliputi penyelidikan dan penetapan tersangka, musyawarah diversi dengan berbagai pihak, rehabilitasi dan pengawasan pasca kejadian, serta program pencegahan jangka panjang melalui edukasi dan sosialisasi guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah anak. Saran dalam penelitian ini adalah keluarga diharapkan meningkatkan peran mereka dalam mengawasi dan mendidik anak, terutama dalam penggunaan media digital. Pemerintah dan pembuat kebijakan, disarankan agar dikembangkan program rehabilitasi yang lebih menyeluruh bagi anak yang terlibat dalam tindak pidana ini, mencakup terapi psikologis, bimbingan sosial, serta pemantauan perkembangan anak pasca rehabilitasi. Kata Kunci: Anak, Kriminologis, Pemaksaan seksual. One of the criminal cases involving children and causing serious impacts on victims is a sexual crime case that occurred in Tasikmalaya Regency in July 2022. In this case, an 11-year-old boy was forced by his friends to have sexual intercourse with a cat, accompanied by physical and psychological violence. The incident was recorded and the video was disseminated, causing the victim to experience severe mental distress and eventually died. The problems studied by the author are the causative factors of the crime of forcing children to have sexual intercourse with animals and the countermeasures against the perpetrators of the crime of forcing children to have sexual intercourse with animals. The research method used is normative juridical and empirical juridical research. The resource persons in this research consisted of the Tasikmalaya Resort Police, a lecturer in the faculty of law in the criminal section of Lampung University, and a lecturer in criminology in the faculty of social science and political science. Secondary data sources are in the form of literature studies and refer to information obtained through literature searches, regulations, and norms related to the problems that are the focus of this thesis. The result of the research is that the factors behind the case of coercion of children to have sexual intercourse with animals include the environment, family parenting, and the psychological condition of the perpetrator. A less controlled environment, access to unfiltered digital information, and parenting patterns that lack moral and ethical education contribute to the formation of deviant behavior in the perpetrator. Tasikmalaya Police implemented measures in accordance with Law No. 11/2012 on the Juvenile Justice System with a diversion approach to avoid the negative impact of the formal justice process. Steps taken include investigation and determination of suspects, diversion deliberations with various parties, postincident rehabilitation and supervision, and long-term prevention programs through education and socialization to create a safer and child-friendly environment The suggestion in this study is that families should increase their role in supervising and educating children, especially in the use of digital media. The government and policy makers are advised to develop a more comprehensive rehabilitation program for children involved in this crime, including psychological therapy, social guidance, and post-rehabilitation monitoring of children's development. Keywords: Child, Criminology, Sexual Coercion.