%A SATRIAWAN BOBY %T INVESTASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PULAU SUMATERA %X Pembangunan inklusif menjadi tujuan bersama negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Pembangunan yang berkelanjutan dan jangka panjang juga merupakan keinginan dan target setiap negara, yaitu meningkatnya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Garis besar dari konsep pembangunan inklusif juga menekankan kemerataan dan keadilan dalam berbagai aspek yang menunjang perekonomian setiap wilayah. Penelitian akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan inklusif 10 provinsi di pulau sumatera. Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtut waktu (time series) pada periode 2019 ? 2023 dan data silang (cross section) dengan Data sekunder. Metode yang digunakan menggunakan Ordinary Least Square (OLS) data panel dengan fix effect model. Hasil regresi menunjukkan bahwa investasi (INV), belanja bantuan sosial (BBS), dan belanja pendidikan (DAKP) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan inklusif (IPEI) di 10 Provinsi Pulau Sumatera, untuk setiap kenaikan sebesar 1 miliar rupiah masing-masing variabel akan meningkatkan pembangunan inklusif sebesar 5,23%, 0,56%, dan 0,14%, sementara belanja kesehatan (DAKK) tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar pemerintah daerah mendorong peningkatan investasi melalui insentif fiskal dan penguatan infrastruktur, mengarahkan bantuan sosial ke program produktif berbasis data terpadu, memperluas akses serta kualitas pendidikan vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja lokal, dan tetap memprioritaskan pemerataan layanan kesehatan di daerah terpencil guna mendukung inklusi jangka panjang. Kata Kunci : Pembangunan Inklusif, Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Bantuan Sosial, Pendidikan, Kesehatan %D 2025 %I UNIVERSITAS LAMPUNG %L eprints89469