%A Desmita Sabela 0643033007 %J Digital Library %T TINJAUAN HISTORIS TENTANG BENTENG MARLBOROUGH SEBAGAI TEMPAT USAHA DAGANG INGGRIS DI BENGKULU TAHUN 1714-1719 %X Usaha perdagangan bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, Perancis, Belanda dan Inggris ke Indonesia khususnya di daerah Bengkulu tidak lepas dari usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang diperlukan oleh orang Barat dari negara-negara Timur. Bangsa Eropa dan para pedagang dari suku lain lebih memilih Bengkulu untuk dijadikan tempat berlabuhnya para pengusaha dagang dikarenakan letak geografis daerahnya yang strategis dan Bengkulu sebagai daerah penghasil rempah-rempah seperti: lada, pala, cengkeh, kopi dan tanaman lain yang cukup laku dipasaran dunia. Kolonial Inggris masuk ke Bengkulu pada tahun 1685 dan pada tahun 1714 Inggris mendirikan benteng Marlborough dimaksudkan sebagai benteng pertahanan untuk mempertahankan kekuasaan Inggris di kawasan pantai barat Sumatera dari ancaman Belanda. Selain itu juga dimaksudkan untuk mempertahankan daerah Bengkulu sebagai daerah monopoli lada dan pusat perdagangan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah usaha dagang Inggris di Bengkulu pada tahun 1714 ? 1719? Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui Usaha dagang Inggris (EIC) di Bengkulu, dan untuk mengetahui sejarah keberadaan Inggris di Bengkulu tahun 1714-1719. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan dan teknik observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Pemerintah Inggris datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu bertujuan untuk memperluas usaha dagang di Bengkulu dari tahun 1714-1719 melalui EIC(East india company) perusahaan dagang terbesar di nusantara pada saat itu.. Tujuan utama bangsa Inggris datang adalah untuk memperkuat kedudukan dari ancaman kolonial Belanda, Kesultanan Banten serta untuk mengatasi kemungkinan ancaman pemberontakan rakyat yang merasa tertekan oleh politik penjajahan yang mereka jalankan. Dengan cara memegang monopoli perdagangan di Bengkulu . %D 2010 %L eprints9063